Kepala KPU Georgia Disiram Tinta Hitam Usai Sahkan Hasil Pemilu
Tanggal: 19 Nov 2024 09:19 wib.
Kepala Komisi Pemilihan Pusat Georgia (CEC) Giorgi Kalandarishvili disiram oleh tinta hitam oleh perwakilan oposisi Davit Kirtadze pada 16/11/24 setelah mengesahkan hasil pemilu yang dicurigai terdapat kecurangan. Tindakan tersebut terjadi setelah Partai Georgian Dream memenangkan hasil pemilu yang diselenggarakan di Georgia. Kejadian ini mengundang perhatian publik baik di dalam maupun luar negeri.
Peristiwa itu menunjukkan tegangnya situasi politik dan ketegangan antara pemerintah dan oposisi di Georgia. Setelah pengesahan hasil pemilu yang kontroversial, Kalandarishvili sedang berbicara di hadapan wartawan ketika tiba-tiba diserang oleh Kirtadze. Tinta hitam melekat di wajah dan rambut Kalandarishvili, menyebabkan kehebohan di tengah-tengah acara yang seharusnya menjadi momen penting dalam proses demokrasi.
Pada Senin 11/11/24, ribuan warga Georgia kembali mengadakan demonstrasi menolak hasil pemilu parlemen di Tbilisi. Warga dan Presiden Georgia Salome Zourabichvili menuntut pemerintah mengadakan pemilu ulang yang diawasi langsung oleh lembaga internasional.
Partai Georgian Dream, yang didirikan oleh mantan pemimpin miliarder Bidzina Ivanishvili, memenangkan mayoritas suara dalam pemilu. Namun, hasil tersebut telah memicu protes di Georgia, dengan tuduhan kecurangan dan pelanggaran terhadap integritas pemilu.
Sebelum Kalandarishvili disiram tinta hitam, oposisi telah mengajukan protes atas hasil pemilu. Mereka mengklaim adanya manipulasi suara, intimidasi, serta pelanggaran protokol pemilu lainnya. Kalandarishvili dan CEC sebelumnya telah menolak tuduhan tersebut dan memutuskan untuk tetap mengesahkan hasil pemilu.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran baik di tingkat nasional maupun internasional terkait kestabilan politik di Georgia. Sejumlah negara dan lembaga internasional, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap proses pemilu dan pengesahan hasil yang dicurigai.
Respons dari pemerintah Georgia terhadap insiden ini cukup bervariasi. Meskipun sebagian menyayangkan tindakan tersebut, ada juga pihak yang menyalahkan oposisi atas kekerasan tersebut. Kejadian ini juga memicu reaksi dari berbagai pihak di dalam negeri, dengan memicu protes dan unjuk rasa di berbagai kota di Georgia.
Tindakan kekerasan seperti ini merusak proses demokrasi dan stabilitas politik suatu negara. Masyarakat sipil, partai politik, dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menyelesaikan ketegangan politik dengan cara damai dan menghormati aturan hukum.
Saat ini, situasi politik di Georgia masih sangat tegang. Pemerintah, oposisi, dan masyarakat sipil harus duduk bersama untuk mencari solusi terbaik demi menjaga stabilitas dalam negeri. Situasi ini juga membutuhkan perhatian serius dari komunitas internasional agar proses demokrasi di Georgia dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sesungguhnya.
Kejadian penyerangan terhadap Kalandarishvili dengan tinta hitam setelah mengesahkan hasil pemilu yang dicurigai merupakan cerminan dari tegangnya situasi politik di Georgia. Masyarakat Georgia berharap agar pemerintah dan oposisi dapat menemukan jalan keluar yang damai dan menghormati proses demokrasi. Semoga kejadian ini bisa menjadi titik balik bagi kedamaian dan stabilitas politik di negara tersebut.