Kembali dari China, Rosan Roeslani Bawa Komitmen Investasi Rp121 T
Tanggal: 5 Jan 2025 22:19 wib.
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rosan Roeslani, telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto hasil lawatannya ke China yang berhasil menghasilkan komitmen investasi sebesar US$ 7,46 miliar atau sekitar Rp121 triliun. Investasi tersebut mencakup sektor fiberglass, PET resin, panel surya, dan perikanan.
Dalam kunjungannya ke China, Rosan Roeslani berhasil menjalin kerja sama yang menguntungkan antara Indonesia dan investor China. Komitmen investasi yang besar ini diharapkan mampu memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya dalam sektor-sektor yang menjadi fokus investasi tersebut.
Sektor fiberglass menjadi salah satu fokus utama dalam komitmen investasi tersebut. Hal ini menjadi penting mengingat pentingnya pengembangan industri manufaktur di Indonesia, di mana fiberglass memiliki peran yang vital dalam proses produksi berbagai produk, mulai dari otomotif hingga konstruksi. Dengan adanya investasi di sektor ini, diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Tak hanya itu, sektor PET resin juga menjadi sorotan dalam komitmen investasi tersebut. PET resin memiliki berbagai aplikasi dalam industri kemasan, tekstil, dan non-makanan lainnya. Dengan adanya investasi di sektor ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri hulu dan hilir yang berkelanjutan, serta menciptakan nilai tambah bagi produk-produk ekspor Indonesia.
Selain itu, investasi dalam panel surya juga menjadi bagian penting dalam komitmen tersebut. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, dan investasi dalam panel surya akan mempercepat adopsi energi terbarukan di tanah air. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi terbarukan, investasi ini diharapkan menjadi dorongan besar bagi pemanfaatan sumber energi bersih di Indonesia.
Tak lupa, sektor perikanan juga memperoleh perhatian dalam komitmen investasi tersebut. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang besar. Investasi dalam sektor perikanan diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kapasitas sektor perikanan Indonesia, serta memperkuat kedaulatan pangan melalui peningkatan produksi hasil laut.
Dengan adanya komitmen investasi sebesar Rp121 triliun ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Investasi ini diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, serta mendorong pengembangan industri dalam negeri.
Selain itu, kerjasama ini juga merupakan bukti nyata bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor asing, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Dengan adanya komitmen investasi sebesar US$ 7,46 miliar ini, diharapkan bisa menjadi momentum positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Dalam laporan kepada Presiden Prabowo Subianto, Rosan Roeslani menegaskan pentingnya kerja sama yang kuat antara Indonesia dan Cina dalam menjaga dan meningkatkan investasi. Hal ini sebagai langkah penting dalam membangun ekosistem investasi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara dan mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan.
Dengan berbagai komitmen investasi yang dihasilkan dari kunjungan ke China ini, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi Indonesia dan membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa depan. Hal ini sesuai dengan visi pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan industri, dan memperkuat perekonomian Indonesia melalui investasi yang berkelanjutan.