Jokowi: Saya Berhasil Menurunkan Suara PDI Perjuangan, Dari 20% Jadi 16%

Tanggal: 19 Apr 2024 17:42 wib.
Sesumbar Jokowi untuk menurunkan suara PDI Perjuangan, ternyata berhasil. Berdasarkan perhitungan sementara, pemilu 2024 suara PDI Perjuangan hanya mendapatkan suara 16%, berbeda dengan suara di pemilu 2019 yang mendapatkan 20%.

Jokowi yang merupakan kader PDI Perjuangan sejak menjadi calon walikota, sekitar 20 tahunan, berubah drastis, durhaka ke PDI Perjuangan demi anaknya menjadi wakil presiden.

Perjuangan Jokowi menghancurkan PDI Perjuangan tidak sia-sia, bantuan sosial dijadikan money politics untuk mendapatkan dukungan agar Gibran Rakabuming Raka, anaknya Jokowi, menjadi wakil presiden.

Setelah menurunkan suara PDI Perjuangan secara nasional, Jokowi ingin bersilaturahmi dengan ketua umum PDI Perjuangan, untuk menunjukkan kedekatan kembali ke PDI Perjuangan. Hal ini bisa dijadikan acuan untuk mengambil alih PDI Perjuangan, karena partai Golkar yang dijadikan target pengambilalihan ternyata mengalami resistensi dari kader-kadernya dan AD/ART partai Golkar.

Ada 3 sesumbar Jokowi di pemilu 2024 yaitu:

1. Prabowo-Gibran yang menang pemilu

2. Menurunkan suara PDI Perjuangan

3. Memasukkan kader PSI ke DPR

Hampir saja semua sesumbar itu berhasil semua. Pada saat KPU break perhitungan, kemudian suara masuk PSI langsung melejit, mungkin KPU merasa pesanan Jokowi terlambat masuk, sehingga terlalu terlihat perubahannya.

Kemenangan pilpres Prabowo-Gibran sedang dalam sengketa di MK, hasilnya akan diumumkan tgl 22 April 2024.

Pemilu 2029, PDI Perjuangan harus membuat koalisi dengan partai lain, untuk mencalonkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, tidak seperti pemilu 2024 PDI Perjuangan bisa mencalonkan sendiri.

Target selanjut Jokowi mempersiapkan pemilu 2029 untuk dinastinya dan memproses pengambilalihan PDI Perjuangan sebagai ketua umum. Jika terjadi lagi, jokowi berhasil dengan mulus pengkhianatan dan menjadi ketua umum PDI Perjuangan.

Tetapi yang jadi masalah, sakit hatinya loyalis Megawati atau PDI Perjuangan, dengan pengkhianatan Jokowi. Jika hanya mendukung Prabowo-Gibran mungkin bisa dimaafkan, tetapi Jokowi ingin menghancurkan PDI Perjuangan juga, dan berhasil menurunkan suara PDI Perjuangan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved