Jangan Mau Dibohongin Pake "NKRI Harga Mati"

Tanggal: 17 Mei 2017 07:49 wib.
Sebuah negara demokrasi yang baik yaitu sebuah keputusan dengan mementingankan kepentingan orang yang lebih banyak. Saat ini demokrasi di Indonesia sedang diuji oleh situasi pemutarbalikan fakta, yang menyebabkan banyak pendukung Ahok (penista agama Islam) ingin Ahok bebas.

Dari beberapa aksi bela Islam, banyak sekali protes tentang penista agama, karena Ahok menyebar kebencian dengan kata:

"Bapak Ibu ngga pilih saya karena DIBOHONGI pake surat Al Maidah 51.......
Bapak Ibu ngga bisa pilih nih karena takut masuk neraka DIBODOHI gitu....."

ternyata perkataan tentang protesnya Ahok tentang Al Quran di Al Maidah 51 sudah berkali-kali disebutkan, dibukunyapun sudah ditulis tentang ayat dari kitab suci agama Islam.

https://tampang.com/detail/pernyataanpernyataan-ahok-tentang-al-maidah-sudah-berkalikali-yang-membuatnya-di-vonis-2-tahun-penjara-384.php

Sejak Ahok dipenjara, makin banyak demo yang mengatasnamakan kebhinekaan dan NKRI. Padahal sejak dahulu kala sebelum Indonesia merdeka, ummat Islam tidak ada masalah dengan Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Apalagi sekarang banyak menyebut ummat islam yang protes tentang penistaan agama, disebut sebagai islam radikal. Jangan mau dicap sebagai Islam radikal menurut Ahmad Dhani.

Beberapa hari sejak Ahok ditangkap, Minahasa ingin merdeka, jika Ahok tidak dibebaskan, dan mereka ingin Ahok jadi Presiden. Gaya Ahok untuk mendapatkan simpati dari umat Islam salah sekali, malahan menghina kitab sucinya, dengan tafsir ala sendirinya, ditambah pakai kata "dibohongin" dan "dibodohi".

Kalau mau menguasai Indonesia, yang mayoritas Islam, seharusnya seperti Lee Kuan Yew, Singapore. Lee Kuan Yew berkuasa di pemerintahan sampai berumur 90 tahun. Dia selalu ada di pemerintahan, walaupun sudah tidak menjabat Perdana Menteri, malahan diangkat sebagai senior Perdana Menteri Singapore. Lee Kuan Yew berhasil membuat suasana menjadi kondusif dan berhasil membuat kerajaan, dengan menempatkan anaknya sebagai penerusnya sebagai Perdana Menteri. Dan pada saat sebelum meninggalnya, dia bilang bahwa tidak mungkin kaum melayu berkuasa di Singapore. Dia bisa membuat kaum melayu tersingkir dan tidak bisa berkembang, dan mendatangkan warga dari China ke Singapore dengan alasan pembangunan.

Di harian daerah, Minahasa ingin merdeka, hanya gara-gara Ahok masuk penjara. Padahal sebelumnya banyak daerah mengumandangkan NKRI harga mati. Terlihat maksud dan tujuan dari slogan tersebut, mengapa susah sekali tinggal menyebut "Bebaskan Ahok". Muter-muternya kejauhan, sampai lupa dari isi slogan itu sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved