Isu Daya Beli Turun, Jokowi: Oh, Orang Politik yang Ngomong, Engga Apa-Apa
Tanggal: 5 Okt 2017 20:46 wib.
Presiden Joko Widodo, menuding isu turunnya daya beli masyarakat sengaja diciptakan oleh lawan politik untuk menghambat elektabilitasnya pada Pilpres 2019 mendatang.
Tudingan ini disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato peresmian penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2017 di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10/2017) sore.
"Isunya hanya daya beli turun. Saya lihatin siapa yang ngomong, (orang) politik oh enggak apa-apa," kata Jokowi dihadapan para anggota Kadin yang hadir.
"Kalau pengusaha murni saya ajak ngomong. Kalau orang politik kan memang tugasnya itu, membuat isu-isu untuk 2019. Sudah, kita blak-blakan saja," tambah Jokowi.
Jokowi kemudian memaparkan sejumlah data yang membuktikan bahwa daya beli masyarakat tidak menurun.
Menurut Jokowi, yang terjadi saat ini adalah adanya peralihan pembelian dari pembelian offline ke online. "Kalau ada toko tutup ya karena ini. Salahnya enggak ikuti zaman," kata Jokowi menjelaskan.
Jokowi mengatakan, salah satu yang membuktikan argumennya ini adalah jasa kurir yang naik sebesar 130 persen sampai akhir September ini.
"Angka ini didapat dari mana? Ya kita cek. JNE cek, kantor pos cek. Saya kan juga orang lapangan," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.
"Lacaknya dari mana? Ya Jasa kurir," ujar Jokowi.
Selanjutnya Jokowi mengatakan bahwa pengecekan tidak bisa hanya dilakukan di situs belanja online yang besar, karena hasilnya tidak akan mencukupi. Sebab menurutnya, banyak juga masyarakat yang mengandalkan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook. Sehingga pelacakan juga dilakukan melalui jasa kurir.