Iran Bantah Keras Terlibat dalam Percobaan Pembunuhan Presiden Amerika Terpilih Donald Trump
Tanggal: 10 Nov 2024 05:58 wib.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah mengungkapkan tuduhan yang mengejutkan, yaitu tentang upaya Iran dalam mencoba membunuh Presiden terpilih Donald Trump. Hal ini disampaikan langsung oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei. Dia menyatakan bahwa tuduhan yang disampaikan oleh Departemen Kehakiman AS sama sekali tidak berdasar. Menurutnya, tuduhan ini merupakan konspirasi menjijikkan yang diatur oleh Israel dan faksi-faksi anti Iran untuk memperumit masalah antara AS dan Iran.
Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, Iran dengan tegas membantah keterlibatan dalam percobaan pembunuhan terhadap Presiden terpilih Donald Trump. Baghaei menegaskan bahwa Iran tidak memiliki kepentingan untuk terlibat dalam konspirasi semacam itu, terutama dengan Amerika Serikat. Menurutnya, tuduhan yang dialamatkan kepada Iran merupakan bagian dari upaya untuk menghasut ketegangan antara AS dan Iran, yang pada akhirnya akan menguntungkan Israel dan faksi-faksi yang anti-Iran.
Tidak hanya itu, Baghaei juga menekankan bahwa Iran selalu berkomitmen untuk berhubungan secara damai dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat. Meskipun hubungan antara Iran dan AS memang tegang dalam beberapa periode terakhir, namun Iran tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip diplomatik dan tidak akan terlibat dalam tindakan kekerasan atau konspirasi yang merugikan negara lain. Baghaei juga menekankan bahwa upaya memfitnah Iran merupakan bagian dari strategi untuk menekan kemajuan Iran dalam berbagai bidang, terutama dalam hal diplomasi internasional.
Tuduhan yang diungkapkan oleh Departemen Kehakiman AS ini menjadi pusat perhatian dunia internasional, karena konsekuensi dari tuduhan semacam ini dapat sangat berbahaya dan dapat memicu ketegangan internasional yang lebih lanjut. Iran sendiri telah menyatakan sikap kerasnya terkait dengan tuduhan yang diarahkan padanya, dan menuntut adanya bukti yang jelas dan konkret untuk menunjukkan keterlibatannya dalam upaya pembunuhan terhadap Presiden terpilih Donald Trump.
Sejauh ini, Departemen Kehakiman AS belum memberikan bukti konkret yang dapat menegaskan keterlibatan Iran dalam percobaan pembunuhan tersebut. Meskipun demikian, tuduhan ini tetap menuai kontroversi dan perdebatan di tingkat internasional. Upaya Iran untuk membantah keterlibatan dalam konspirasi semacam ini juga menunjukkan bahwa negara tersebut sangat serius dalam menjaga hubungan diplomatiknya dengan negara lain, terutama dengan AS