Inspiratif, Ini dia Sekilas Biografi tentang Presiden Wanita Pertama Singapura!

Tanggal: 16 Sep 2017 14:53 wib.
Tampang - Halimah Yacob resmi terpilih sebagai presiden muslimah pertama Singapura pada Senin (11/9). Tak ada yang mengira bahwa perjuangan Halimah untuk mencapai puncak tertinggi bagi peradabab masyarakat penuh dengan perjuangan dan rintangan, bahkan mungkin tak terbersit sedikitpun dalam benak Halimah waktu kecil untuk bisa menjadi pemimpin tertinggi di sebuah negara. Halimah Yacob tumbuh dari keluarga sederhana. 

Halimah Yacob lahir sebagai anak bungsu dari lima bersaudara pada tanggal 23 Agustus 1954 seperti dilansir The Strait Times.

Masa kecil seorang Halimah penuh cerita yang tidak banyak orang tahu. Ayahnya yang beretnis India meninggal ketika dia baru berusia delapan tahun.

Sementara ibu Halimah Yacob beretnis Malaysia dan bekerja sebagai penjual nasi padang. Ibu Halimah Yacob mengawali pernjualan nasi padang dengan gerobak  sebuah gerobak kecil. Setelah beberapa lama kemudian ibu Halimah Yacob  mendapatkan izin berjualan di sebuah kios. Halimah Yacob pun sering membantu sang ibu, mulai dari mencuci piring, membersihkan kios, bahkan melayani pelanggan. Halimah adalah anak rajin dan dering berolahraga setiap 45 menit di pagi hari. Serta terbiasa bangun pagi.

Halimah secara luar biasa berhasil diterima di dua sekolah bergengsi di tingkat SMP dan SMA. Ia merupakan segelintir suku Melayu yang bersekolah di SMP Chinese Girls’ School yang mayoritasnya adalah pelajar wanita beretnis China.

(Baca juga: Presiden Wanita dan Muslim Pertama Di Singapura)

Tingkat SMA ditempuhnya di Tanjong Katong Girls’ School. Namun Halimah hampir dikeluarkan dari sekolah karena sering tidak masuk. Hal ini dikarenakanan ia sering membantu ibunya berjualan. Halimah menceritakan bahwa momen ketika akan di drop out dari sekolah merupakan momen tersulit dalam hidupnya. Masa SMP dan SMA ini merupakan masa-masa sulit bagi Halimah. Tidak jarang uang sekolahnya menunggak karena keterbatasan ekonomi. Namun dengan ketabahan dan kegigihannya, Halimah berhasil melewati masa sulit itu, dan puncaknya masuk ke Fakultas Hukum Universitas Singapura (sekarang National University of Singapore). Ibu dari yang sudah berkepala 6 ini menyelesaikan perkuliahannya di tahun 1978. Kemudian ia bergabung dengan National Trades Union Congress (NTUC) atau organisasi perburuhan Singapura. Ia memulai karirnya di divisi hukum NTUC memperjuangkan hak-hak pekerja. NTUC menjadi tempat Halimah merangkak dari bawah hingga dipilih menjadi Deputi Sekretaris Jenderal, posisi kedua terkuat di NTUC.

Tidaklah mencengangkan jika Halimah populer di kalangan buruh, karena dia memang menghabiskan karir selama 30 tahun di NTUC.

Tahun 2001 setelah dibujuk oleh Perdana Menteri ketika itu Goh Chok Tong, Halimah mengambil keputusan untuk terjun ke dunia politik. Ia terpilih mewakili konstituensi Jurong serta mengukir sejarah sebagai wanita pertama yang menjadi anggota parlemen dari Suku Melayu.

Istri dari Mohamed Abdullah Alhabshee itu kemudian ditunjuk menjadi anggota kabinet dengan posisi menteri muda di berbagai kementerian.



Januari 2013 Halimah terpilih sebagai Ketua DPR, lagi lagi menjadi perempuan pertama yang dipercaya menduduki posisi itu.

Meski hidup sederhana, Halimah Yacob tidak putus asa. Halimah Yacob giat mengejar pendidikan. Halimah Yacob bahkan berhasil menjadi mahasiswi jurusan hukum di Universitas Singapura. 

Usai menyelesaikan pendidikan, Halimah Yacob bergabung dengan Kongres Serikat Perdagangan Nasional pada 1978. Halimah Yacob bekerja selama 30 tahun hingga meraih jabatan wakil sekretaris jenderal.



Halimah Yacob resmi terjun ke dunia politik pada 2001. Istri Mohamed Abdullah Alhabshee ini pernah empat kali memenangkan pemilihan untuk anggota parlemen. Halimah Yacob mewakili Perwakilan Kelompok Konstituensi Jurong dan Marsiling-Yew Tee.

Karier politik Halimah Yacob kian melambung. Ibu lima orang anak ini terpilih sebagai Menteri Negara untuk Departemen Pengembangan Masyarakat, Pemuda, dan Olahraga pada 2011. Kemudian Halimah Yacob juga sukses menjadi juru bicara perempuan pertama untuk Parlemen Singapura pada 2013. Halimah tiada hentinya untuk mengukir prestasi-prestasi yang gemilang, hingga sampai saat ini Halimah Yacob mampu menunjukkan kepada dunia dan kepada para muslimah di dunia bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, siapapun orangnya, bagaimanapun latarbelakang keluarganya, selagi harapan dan kegigihan terus membara di dalam jiwa. Ukiran sejarah tak terduga pun tercapai juga. (Nan/Red)
Copyright © Tampang.com
All rights reserved