Ini Penjelasan Pemprov DKI Jakarta Soal Rumah DP Nol Rupiah Hanya Untuk Masyarakat Bergaji Diatas Rp 7 Juta
Tanggal: 5 Mei 2018 18:05 wib.
Seperti diketahui Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Provinsi DKI Jakarta Gubernur Sandiaga Uno mempunyai program andalan yang akan mereka angkat pada pilgub tahun 2017 silam yakni program DP Nol Rupiah. Kini, program tersebut akan dijalankan oleh pemerintah DKI Jakarta. Program ini bertujuan untuk membantu warga DKI Jakarta memiliki hunian rumah tanpa dp.
Namun, perlu diketahui ternyata program itu hanya untuk masyarakat yang berpenghasilan lebih dari Rp 7 per bulan.
Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Lukman mengatakan sebab peserta Program DP Nol Rupiah harus memiliki penghasilan lebih dari Rp 7 juta. Dia menyebut, saat ini untuk membangun hunian murah di Jakarta terbentur dengan harga tanah yang mahal.
"Kami pengembang bahan bakunya tanah, tanah kalau tidak bisa dikendalikan harganya agak aneh. Harga tanah tidak dibatasi harganya (rumah) dibatasi. Kalau jual murah harga tanahnya berapa?" ungkap Amran, saat menghadiri Mandiri Property Expo, di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (5/5/2018).
Karena harga tanah di Jakarta mahal, maka pembangungan hunian dengan harga murah tidak bisa rumah tapak tetapi harus bertingkat seperti rumah susun.
Untuk pembangunan rumah susun maka yang perlu dipertimbangkan adalah karena huniannya buat keluarga maka yang disedikan minimal dua kamar. Harga rumah susun dengan tiper tersebut diperkirakan sekitar Rp 300 juta.
"Kalau di DKI Jakarta tidak bisa Rp 150 juta untuk landed, jadi mesti ke atas atau rumah susun. Kalau rumah susun juga ada hitungannya. Masa seperti tipe studio, minimal kan dua kamar," kata Arman.
Dengan harga rumah susun Rp 300 juta dan DP Nol Rupiah, maka harga cicilan yang harus dibayar di atas Rp 2,5 juta. Sehingga atas pertimbangan tersebut maka masyarakat yang ingin menikmati Program DP Nol Rupiah harus memiliki penghasilan di atas Rp 7 juta.
"Hunian terjangkau harga enggak mungkin Rp 300 juta, artinya cicilanya enggak mungkin Rp 2,5 juta gajinya Rp 7 juta," ungkap Arman.
Saat ini sudah ada 21 pengembang menyatakan akan mendukung program Pemerintah DKI Jakarta yang berawal dari janji Kampanye Anies Sandi dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Hal tersebut bentuk apresiasi pengembang atas niat Pemerintah DKI Jakarta menyediakan hunian bagi warganya.
"Ada program pemerintah menyediakan DP nol rupiah ini terus berkembang. Pemda dki dnegan sekian banyak pengembang 21 pengembang secara tertulis siap mendukung," tandasnya.