Ini Pengakuan Anindya Bakrie Soal Munaslub Hingga Jadi Ketum Kadin
Tanggal: 17 Sep 2024 19:45 wib.
Anindya Bakrie telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada Sabtu lalu (14/9/2024). Anindya terpilih secara aklamasi dari 28 ketua-ketua umum Kadin daerah yang hadir serta 25 asosiasi dan pimpinan juga hadir.
Peristiwa ini pun dia ceritakan. Anindya menuturkan detik-detik terjadinya Munaslub hingga dia hadir di acara tersebut lalu menjadi Ketum Kadin.
Rekam Jejak Anindya Bakrie Hingga Jadi Ketum Kadin Versi Munaslub
Anindya Bakrie memberikan detail pengalamannya saat menghadiri Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Kadin yang diadakan pada tanggal 14 September 2024. Ia mengungkapkan bahwa Munaslub tersebut merupakan aspirasi Kadin Provinsi (Kadinda) dan Asosiasi/Himpunan (ALB) yang menyikapi dinamika organisasi dan menginginkan Kadin yang netral dan konsisten sebagai mitra strategis pemerintah. Ungkapan ini diposting oleh Anindya di akun LinkedIn-nya, @Anindya Novyan Bakrie, pada Selasa, 17 September 2024.
Anindya juga menyebutkan kehadiran beberapa tokoh senior Kadin, seperti Ketua MPR yang juga Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum dan HanKam Kadin Bambang Soesatyo, Menteri Investasi yang juga Ketum Kadin Indonesia 2015-2020 Rosan Roeslani, Ketua Dewan Kehormatan, pengusaha senior dan pendiri HIPMI Abdul Latief, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Erwin Aksa, Ketum/Pimpinan Kadin daerah, asosiasi/himpunan (seperti Ketum HIPMI Akbar Buchari, IWAPI Nita Yudi, JAPNAS, dan banyak lagi) serta partisipan lainnya. Semua sosok tersebut turut serta dalam Munaslub tersebut.
"Dalam Munaslub Kadinda dan ALB Alhamdulillah meminta saya untuk menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029," ungkap Anindya.
Ia menegaskan bahwa pengurus Kadin saat ini menginginkan kepemimpinan yang lebih baik, yang dapat membawa Kadin Indonesia menjadi organisasi yang netral dan berkontribusi untuk pemerintah. Anindya merasa terpanggil untuk memenuhi amanah ini, sebagai seorang yang telah aktif selama 25 tahun di Kadin.
Mendiskusikan mengenai dinamika organisasi Kadin yang cepat berubah, ia meyakinkan bahwa setiap perubahan memiliki solusinya. Sebagai contoh, ia menyebutkan pengalaman tahun 2021 di mana meskipun berada dalam posisi baik, ia bersedia untuk menyesuaikan demi kebaikan bersama.
Setelah terpilih menjadi Ketua Umum Kadin, Anindya langsung menggelar sarasehan di Kantor Kadin, Menara Kadin Indonesia. Pada kesempatan tersebut, hadir juga Menkumham Supratman Agtas. Tindakan ini menunjukkan keinginan Anindya untuk menghadirkan dialog dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam menjalankan kepemimpinan barunya.
Anindya berharap agar langkah-langkah yang diambilnya dapat membawa keberkahan bagi Kadin ke depan. Hal ini terlihat dari kegiatan peringatan maulid dan doa bersama yang diadakan pada hari Senin, di mana 1000 anak yatim diberikan santunan. Anindya mengucapkan terima kasih pada Menkumham Supratman Agtas yang mendukung proses ini.
Anindya juga menegaskan bahwa Kadin Indonesia sebagai rumah besar para pengusaha atau dunia usaha akan menjadi mitra strategis pemerintah untuk memajukan ekonomi dan memeratakannya. Sehingga semua akan maju bersama, baik kelas atas maupun pusat, dan mendorong Indonesia untuk semakin maju serta sejahtera sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045.
Anindya mengakhiri ungkapannya dengan permintaan doa dan dukungan dari semua pihak terkait dalam menjalankan tugas barunya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia. Ia menyampaikan hal ini sebagai bentuk keseriusannya untuk menjalankan tugas kepemimpinan yang diberikan kepadanya.
Instruksi Tambahan
Anindya Bakrie dengan jelas mengungkapkan pandangannya terhadap kepemimpinan Kadin Indonesia yang diaemban. Melalui ceritanya tentang Munaslub dan langkah-langkah yang diambil setelahnya, ia menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan yang positif bagi organisasi tersebut. Dari kegiatan dialog dengan pihak terkait hingga sarasehan dan kegiatan sosial yang dilakukan, Anindya menunjukkan bahwa kepemimpinannya tidak hanya akan berfokus pada aspek-aspek internal organisasi, tetapi juga pada hubungan eksternal dan kontribusi nyata bagi masyarakat secarakeseluruhan.