Indonesia Mengirim Menlu Untuk Penyelesaian Masalah di Myanmar
Tanggal: 5 Sep 2017 18:09 wib.
Tampang.com- Tragedy yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar,menuai akti demo, sejumlah massa yang tergabung dalam sabahat Muslin Rohingya meakukan aksi di Kedubes Myanmar, Jakarta, Senin 4 september kemarin, sehingga membuat pemerintah bergerak cepat untuk masalah tersebut supaya tidak terjadi keributan yag terkain aksi demo massa tersebut.
Terkait krisis kemanusiaan yang terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar, Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi akan bertemu dengan beberapa pejabat Myanmar di Naypiydaw hari ini.
Dalam pertemuan itu Retno akan membicarakan keamanan di Rakhine State. Selanjutnya dia akan menemui State Counsellor Myanmar Daw Aung San Suu Kyi untuk menyampaikan beberapa proposal.
"Saat ini saya masih berada di Yangon dan persiapan menuju Naypiydaw. Di sana saya akan melakukan pertemuan pertama adalah dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar (Min Aung Hlaing)," kata Retno dalam video yang disiarkan di akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri, Senin (4/9/2017).
"Di antaranya Indonesia akan menyampaikan beberapa proposal dan seruan termasuk di antaranya pentingnya untuk melakukan proteksi terhadap warga yang tinggal di Rakhine," katanya, seperti diberitakan Antara.
"Termasuk di antaranya, bagaimana Indonesia akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Rakhine," katanya.
Presiden Jokowi mengirimkan Menlu Retno Marsudi untuk bertemu dengan sejumlah tokoh internasional untuk mencari solusi Myanmar.
"Saya telah menugaskan Menlu RI untuk menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak termasuk dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Penasihat Khusus untuk Rakhine State Kofi Annan," ungkap Presiden.
Menlu Retno Marsudi dengan Menlu merangkap Konselor Negara Republik Persatuan Myanmar Aung San Suu Kyi, keduanya sudah pernah bertemu di Myanmar pada 6 Desember 2016 dan pada 19 Desember 2016.
Pertemuan itu membahas agenda solusi atas tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat etnis Muslim Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine (atau biasa pula disebut Arakan).