Indonesia Lebih Banyak Impor dari Israel Dibanding Iran, Bagaimana dengan Ekspor?
Tanggal: 24 Apr 2024 05:23 wib.
BPS memastikan Iran dan Israel bukan negara mitra dagang utama Indonesia. Hal itu sebagaimana ditunjukkan data ekspor dan impor Indonesia dengan kedua negara tersebut. Nilai ekspor dan impor nasional dengan Iran dan Israel tidak mencapai 5 persen.
Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang dengan ekonomi yang terus tumbuh, memiliki hubungan dagang dengan berbagai negara di seluruh dunia. Iran dan Israel, dua negara yang terlibat dalam konflik politik yang kompleks, juga merupakan negara-negara yang memiliki hubungan dagang dengan Indonesia. Meskipun begitu, data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia lebih banyak melakukan impor dari Israel dibanding Iran. Bagaimana dengan ekspornya?
Menurut BPS, nilai impor Indonesia dari Israel jauh lebih tinggi dibandingkan dengan impor dari Iran. Pada tahun 2020, nilai impor dari Israel mencapai 2,4 miliar dolar AS, sementara dari Iran hanya sebesar 293 juta dolar AS. Perbandingan ini menunjukkan bahwa Indonesia melakukan impor lebih dari delapan kali lipat lebih banyak dari Israel dibandingkan dengan Iran.
Namun, jika melihat dari sisi ekspor, Indonesia juga terlihat lebih banyak melakukan ekspor ke Israel dibandingkan dengan Iran. Pada tahun yang sama, ekspor Indonesia ke Israel mencapai 59 juta dolar AS, sedangkan ke Iran hanya sebesar 44 juta dolar AS. Meskipun perbedaannya tidak sebesar pada nilai impor, namun hasil ini menunjukkan bahwa Indonesia juga lebih banyak melakukan ekspor ke Israel daripada Iran.
Terkait dengan hal ini, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi pola impor dan ekspor antara Indonesia, Israel, dan Iran. Faktor ekonomi, kebijakan perdagangan luar negeri, serta stabilitas politik di masing-masing negara tentu turut berperan dalam menentukan arah hubungan dagang antara Indonesia dengan kedua negara tersebut.
Dalam konteks ini, perlu diketahui pula bahwa hubungan dagang antara Indonesia dengan Israel memiliki dinamika yang kompleks akibat situasi politik di Timur Tengah. Sementara itu, hubungan Indonesia dengan Iran juga telah mengalami berbagai tantangan terkait dengan konflik politik dan sanksi ekonomi internasional.
Selain itu, perkembangan sektor ekspor dan impor tidak lepas dari peran serta pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang mendukung peningkatan perdagangan internasional. Upaya diplomasi ekonomi, pembukaan akses pasar baru, serta penguatan infrastruktur perdagangan menjadi faktor-faktor penting yang dapat memengaruhi arah hubungan dagang antara Indonesia dengan Israel dan Iran.
Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi untuk terus memperluas kerja sama dalam hal ekspor dan impor dengan kedua negara tersebut. Peningkatan kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia, serta membuka peluang untuk lebih memanfaatkan potensi perdagangan dan investasi di kawasan Timur Tengah.
Dengan melihat dinamika hubungan dagang antara Indonesia, Israel, dan Iran, dapat disimpulkan bahwa meskipun Indonesia lebih banyak melakukan impor dari Israel daripada Iran, namun ekspor Indonesia ke kedua negara tersebut juga tidak dapat diabaikan. Dukungan pemerintah dan stabilitas politik akan memainkan peran penting dalam mengoptimalkan hubungan dagang dengan kedua negara tersebut.