Sumber foto: Google

Indonesia dan India Jajaki Kerja Sama Hilirisasi Mineral, Fokus Nikel untuk Kendaraan Listrik

Tanggal: 28 Jan 2025 16:50 wib.
Tampang.com | Pemerintah Indonesia terus mendorong kebijakan hilirisasi mineral sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Salah satu upaya penting dalam hal ini adalah menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia, khususnya mineral, yang selama ini banyak diekspor dalam bentuk bahan mentah. Dalam konteks ini, Indonesia menjalin kerja sama dengan India untuk hilirisasi mineral, dengan fokus pada pengolahan nikel yang digunakan untuk kendaraan listrik (EV).

Kerja sama ini menjadi bagian dari langkah besar yang diambil oleh Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke India, mengungkapkan bahwa Indonesia membuka peluang kerja sama dengan India dalam bidang hilirisasi mineral dan batu bara. "Dengan hilirisasi, kita tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk bernilai tambah yang memberikan manfaat lebih besar bagi ekonomi nasional," kata Bahlil, Senin (27/1/2025).

Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Oleh karena itu, pengolahan nikel untuk kebutuhan kendaraan listrik menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia dalam strategi hilirisasi. Bahlil menekankan bahwa dengan mengolah nikel menjadi produk bernilai tambah, Indonesia dapat berperan lebih besar dalam industri kendaraan listrik global yang sedang berkembang pesat.

India, yang saat ini merupakan salah satu negara dengan pasar kendaraan listrik yang berkembang cepat, juga sangat tertarik dengan potensi kerja sama ini. Negara ini tengah berusaha mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan memperkenalkan lebih banyak kendaraan listrik ke pasar domestik. Dengan cadangan nikel Indonesia yang melimpah, India melihat peluang besar untuk bekerja sama dalam menyediakan bahan baku untuk industri kendaraan listrik mereka.

Kerja sama ini tidak hanya menguntungkan bagi Indonesia dalam hal peningkatan ekspor produk bernilai tambah, tetapi juga mendukung pengembangan industri hijau di Asia. Selain nikel, Indonesia dan India juga menjajaki potensi kerjasama dalam sektor batu bara yang lebih ramah lingkungan, serta pengembangan teknologi baru yang dapat mendukung hilirisasi mineral dan transisi energi.

Hilirisasi mineral menjadi langkah penting dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, terutama dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin fokus pada keberlanjutan dan teknologi ramah lingkungan. Indonesia berharap dapat menarik lebih banyak investasi asing, tidak hanya dalam sektor pengolahan mineral, tetapi juga dalam teknologi dan riset yang dapat mempercepat transisi energi dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Dengan adanya kerja sama ini, Indonesia tidak hanya akan memperoleh manfaat ekonomi langsung, tetapi juga berpotensi menjadi pemain utama dalam rantai pasokan global untuk kendaraan listrik. Ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai negara yang mampu mengolah dan mengembangkan sumber daya alamnya menjadi produk bernilai tambah yang mendukung masa depan yang lebih berkelanjutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved