Indira Gandhi: Iron Woman dari Timur
Tanggal: 22 Apr 2025 09:04 wib.
Indira Gandhi adalah sosok yang diakui sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah India. Dilahirkan pada 19 November 1917, ia adalah putri dari Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri pertama India. Dengan latar belakang keluarga yang mendalami politik, tidak mengherankan jika Indira Gandhi memilih jalur yang sama dan menjalani kehidupan di dunia politik dinasti. Dia menjadi Perdana Menteri India yang pertama menjabat secara penuh sebagai wanita dan sangat dikenal sebagai "Iron Lady" dari Timur.
Karier politik Indira Gandhi dimulai saat ia menjadi Sekretaris Pers dan kemudian menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat India pada tahun 1955. Pada tahun 1966, ia terpilih sebagai Perdana Menteri India untuk pertama kalinya, menggantikan Lal Bahadur Shastri setelah kematiannya. Selama masa pemerintahannya, Indira Gandhi dikenal dengan kebijakan yang kontroversial dan strategis yang sering kali menciptakan perdebatan di kalangan masyarakat dan politisi lain di India.
Salah satu langkah paling berani yang diambil oleh Indira Gandhi adalah penerapan keadaan darurat pada tahun 1975. Ia mengklaim bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga stabilitas negara di tengah ketegangan sosial dan ekonomi. Namun, keadaan darurat ini juga membawa kritik tajam karena dianggap sebagai penyalahgunaan kekuasaan. Di bawah keadaan darurat, banyak lawan politik ditangkap, pemerintah mengendalikan media, dan pemilihan umum ditunda. Ini adalah masa yang sangat genting dalam sejarah politik India.
Indira Gandhi juga dikenal dengan kebijakan "Green Revolution" yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan di India. Dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern, ia berhasil mendorong pertumbuhan yang signifikan dalam sektor pertanian, sehingga mengurangi ketergantungan India akan impor pangan. Kebijakan ini membuatnya menjadi pahlawan di mata banyak warga India yang menginginkan kemajuan dan kedaulatan pangan.
Namun, di balik citra sebagai pemimpin yang kuat, Indira Gandhi juga menghadapi banyak tantangan. Konfrontasi dengan negara-negara tetangga, terutama Pakistan, juga menjadi bagian dari karier politiknya, yang puncaknya terjadi saat Perang Indo-Pakistan tahun 1971. Kemenangan India dalam konflik ini menjadikannya sebagai salah satu pemimpin yang paling berpengaruh di Asia pada masa itu. Dia berjasa dalam pembentukan Bangladesh sebagai negara merdeka, yang semakin menguatkan posisinya di panggung dunia.
Selain itu, Indira Gandhi juga menjadi simbol perjuangan wanita dalam politik. Di tengah lingkungan yang didominasi laki-laki, ia menunjukkan bahwa wanita dapat memegang peran strategis dan berpengaruh dalam pemerintahan. Meskipun menghadapi tantangan dari dalam dan luar partai politiknya, ia berhasil mempertahankan kekuasaan dan tetap relevan dalam politik India selama lebih dari dua dekade.
Kritik terhadap politik dinasti yang dijalankan oleh Indira Gandhi tak bisa dihindari. Banyak pihak berpendapat bahwa kekuasaan yang dimilikinya mendorong terjadinya nepotisme dalam politik India. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kepemimpinannya meninggalkan jejak yang dalam di hati masyarakat India dan dalam sejarah negara tersebut.
Indira Gandhi mengakhiri masa hidupnya secara tragis ketika ia dibunuh pada tanggal 31 Oktober 1984 oleh dua pengawalnya sendiri. Meskipun kehidupannya berakhir dengan cara yang mengerikan, warisannya dalam sejarah politik India tetap hidup. Ia tetap dikenang sebagai Indira Gandhi, "Iron Woman" dari Timur, yang memperjuangkan visi dan keyakinan yang kuat, meskipun harus berhadapan dengan banyak tantangan sepanjang hidupnya.