Gerindra tidak Takut Demokrat Dukung Pemerintah

Tanggal: 2 Nov 2017 13:01 wib.
Tampang.com - Partai Gerindra mengaku tak takut apabila Partai Demokrat bergabung ke pemerintah. Pasalnya, partai besutan Prabowo Subianto itu sudah terbiasa jalan sendiri. Terlebih, kemungkinan besar partai berlambang kepala burung garuda itu memiliki rekan sejalan yakni, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan, sikap politik Partai Demokrat mendukung Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas) menjadi undang undang memang memunculkan spekulasi kedekatan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan pemerintah. Apalagi setelah itu SBY bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara.

Namun, Wakil Ketua DPR RI itu menegaskan tak masalah jika Demokrat merapat ke pemerintah. Gerindra sudah terbiasa berjalan sendiri. ”Kami enggak ada masalah dan tidak takut. Sendirian pun enggak ada masalah,” ungkapnya kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (1/11).

Fadli menyebut, Gerindra masih memiliki rekan koalisi yakni, PKS dan PAN yang memiliki semangat sama menolak Perppu Ormas. Sikap PKS dan PAN itu bisa menjadi modal untuk membentuk koalisi di pilkada hingga pilpres 2019 mendatang. ”Tapi kami dengan PKS, saya rasa sudah semakin solid dalam banyak kerja sama di pilkada. Begitu juga dengan PAN mengambil sikap yang sama. Saya kira ini modal politik yang bagus untuk ke depannya,” tegasnya.

Dia juga menuturkan, jika Demokrat merapat, koalisi partai pendukung pemerintah akan bertambah gemuk. Koalisi akan diisi oleh delapan partai, diantaranya PDIP, Golkar, NasDem, PPP, PKB, PAN, Hanura plus Demokrat. Kendati demikian, dirinya tak mau berandai-andai terkait koalisi gemuk pendukung pemerintah itu.

”Saya enggak bisa berandai-andai. Nanti kita lihat saja kalau misalnya memang akan ada satu formasi baru dalam pemerintah yang rumornya akan ada reshuffle, ya kita liat apakah memang ada formasi baru atau tidak,” imbuhnya. 

Diketahui, Partai Demokrat sudah menepis spekulasi bergabung di barisan pendukung pemerintah yang dilayangkan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhi Baskoro Yudhoyono. Ibas sapaan akrab Edhi Baskoro Yudhoyono itu mengatakan, partainya memilih tetap bersama rakyat. Namun, Demokrat tetap menjalin hubungan baik dengan pemerintah dan fraksi partai pendukungnya. ”Yang jelas kami ini selalu bersama masyarakat, selalu bersama rakyat. Kita dekat dengan pemerintah, kita dekat dengan semua partai, kita dekat dengan semua anggota DPR dan fraksi,” kata Ibas. 

Ditambahkan Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, dukungan terhadap Perppu Ormas tidak berarti partainya masuk barisan pendukung pemerintahan Jokowi-JK. Dia sekaligus menepis anggapan adanya tawaran untuk masuk ke dalam kabinet kerja. ”Saya enggak ada tuh. Enggak ada tuh ke saya, enggak ada tawaran. Ke Demokrat juga enggak ada. Tanyakan yang menawarlah. Kami enggak ditawari tuh,” akunya.

Hinca menegaskan, posisi partainya sebagai oposisi dari pemerintahan Jokowi-JK. Partainya menutup peluang bergabung dalam koalisi pemerintah. ”Biarkan posisi sejak awal posisi kami di luar pemerintahan. Jadi janganlah kau goda-goda. Biarkan kami di luar pemerintahan gitu supaya ada penyimbangnya,” kilahnya. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved