Sumber foto: Google

Fordow, Fasilitas Nuklir Kebanggan Iran yang Kokoh Dihantam 50 Ton Bom AS

Tanggal: 24 Jun 2025 12:03 wib.
Pada tanggal 22 Juni 2025, ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran kembali memuncak setelah Amerika Serikat meluncurkan serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Serangan tersebut menggunakan pesawat pembom B-2 Spirit yang menjatuhkan enam bom penghancur bunker GBU-57 MOP, dengan total berat lebih dari 50 ton. Penyerangan ini menjadi salah satu langkah agresif AS dalam menanggapi program nuklir Iran yang dianggap mengancam stabilitas regional.

Fasilitas Fordow, yang terletak di pegunungan Zardkuh dekat Qom, adalah salah satu situs paling dijaga Iran dan berfungsi sebagai lokasi pengayaan uranium. Berdiri jauh di dalam tanah, tempat ini dirancang untuk menahan serangan dari berbagai jenis senjata. Sejak dibangun, Fordow telah menjadi simbol kebangkitan teknologi nuklir Iran, dan kehadirannya menjadi tantangan bagi upaya internasional untuk membatasi program nuklir Iran.

Presiden Donald Trump mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil “melenyapkan” situs Fordow, yang berarti kemampuan Iran untuk mengolah uranium di lokasi itu telah diputus. Ia menggambarkan serangan ini sebagai tindakan penting untuk memastikan bahwa Iran tidak dapat mengejar ambisi nuklirnya. Namun, klaim ini langsung dibantah oleh pihak Iran, yang menyatakan bahwa kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan tersebut tidak signifikan. Iran menekankan bahwa mereka telah memperhitungkan kemungkinan serangan ini dan telah melakukan relokasi sebagian aktivitas pengayaan uranium ke lokasi lain yang lebih aman.

Dalam pernyataannya, Iran juga menegaskan bahwa tidak ada kontaminasi radiasi yang tercatat akibat serangan tersebut, dengan menyebut bahwa sistem pertahanan mereka bekerja dengan baik dalam mengurangi dampak yang muncul. Meski Fordow sempat terkena serangan, Iran tetap optimis bahwa program nuklir mereka akan terus berjalan tanpa gangguan yang berarti.

Fordow dan fasilitas lainnya seperti Natanz dan Esfahan menjadi fokus perhatian dunia karena program pengayaan uranium Iran yang terus berkembang. Meskipun Iran pernah menyetujui kesepakatan nuklir dengan negara-negara Barat pada tahun 2015, ketegangan kembali meningkat setelah Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan tersebut pada 2018 dan mengembalikan sanksi ekonomi terhadap Iran. Dalam situasi ini, serangan udara yang dilakukan oleh AS digambarkan sebagai bagian dari strategi untuk menekan Iran agar menyerahkan program nuklirnya.

Serangan ini mendapat reaksi beragam dari komunitas internasional. Beberapa negara menyatakan keprihatinan atas kemungkinan eskalasi konflik di Timur Tengah, sementara yang lain mendukung tindakan Amerika Serikat sebagai langkah yang perlu untuk menghentikan ambisi nuklir Iran. Dalam konteks ini, serangan di Fordow jelas menunjukkan bahwa ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran masih jauh dari selesai, dan potensi konfrontasi lebih lanjut tetap ada. 

Dengan adanya pernyataan dari kedua belah pihak, jelas bahwa isu nuklir Iran akan terus menjadi fokus perhatian, baik di dalam negeri Iran maupun di kancah internasional. Apakah serangan ini benar-benar mengubah peta kekuatan nuklir di kawasan, ataukah hanya menjadi salah satu aksi balasan dalam permainan geopolitik yang lebih luas, masih harus dilihat kedepannya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved