Fahri Hamzah: Kualitas Bangunan Lapas Sukamiskin Masih Bangunan Lama
Tanggal: 28 Jul 2018 22:42 wib.
Fahri Hamzah menyatakan kondisi bangunan Lapas Sukamiskin di Bandung tak layak huni. Menurutnya, kondisi bangunan dan semua sel penjaranya masih seperti pada zaman pemerintahan colonial Belanda yang dianggap sebagai warga kelas dua.
Menurutnya, perlu adanya pembenahan fasilitas Lapas Sukamiskin, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan pada hak asasi manusia yang di penjara.
"Kalau zaman Belanda masih memakai kloset jongkok, masa hari ini tidak boleh memakai kloset duduk. Itu sudah bocor sudah rusak sudah ancur. Pasti harganya lebih murah dari yang dibangun. Kualitas bangunan masih bangunan lama," ujar Fahri Hamzah usai meninjau penjara tipikor di Lapas Sukamiskin, Bandung, Sabtu (28/7/2018).
Fahri menilai tidak semua yang dibangun oleh napi berdampak buruk, apalagi fasilitas penjara yang masih buruk harus segera diperbaiki. Sebagai contoh, saung yang dibangun atas dana urunan napi sebagai tempat menerima pengunjung lapas dibongkar paksa. Hal itu menurutnya tidak baik sebab saung tersebut berguna untuk pengajian, tempat berdiskusi, bahkan untuk buka puasa bersama di bulan puasa.
"Tapi tiba-tiba itu suruh dibongkar. Sekarang dibongkar saya lihat tadi di bawah sana, keluarga-keluarga itu terima tamu di karpet-karpet di lorong-lorong (sel). Kita mungkin dengan perasaan dendam, bilang rasain. Enggak boleh begitu, hak-hak manusia harus kita jaga. Jangan kita tidak lebih beradab dari Belanda," katanya
Wakil Ketua DPR itu menuding KPK terlalu jauh mengintervensi Lapas Sukamiskin, termasuk saung yang dibongkar tersebut.
"Cara dia melihat manusia itu sudah salah. Sekali lagi, kita harus membantu memperbaiki citra dari Lapas Sukamiskin. Makanya kami, akan meneruskan nanti temuan kami ini, dengan mengundang pimpinan dan anggota serta Kemenkumham untuk mendalami masalah ini. Supaya ini jangan terus menerus jadi kampanye yang merugikan," papar Fahri Hamzah.
Sebelumnya sejumlah petugas gabungn Kemenkum HAM membongkar saung penjunjung warga binaa yang di ada di dalam Lapas Sukamiskin. Pembongkaran itu dilakukan karena dinilai negatef oleh publik karena ada fasilitas mewah di dalam Lapas.
Puluhan petugas gabungan dari Kementrian Hukum dan HAM membongkar saung pengunjung warga binaan yang berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
"Itu yang jadi permasalahan. Karena pemanfaatannya tidak bisa dimanfaatkan semua narapidana, sehingga terindikasi bahwa saung dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu, maka saung itu harus dibongkar," jelas Pelaksana harian (Plh) Kepala Lapas Sukamiskin, Kusnali, ditemui usai pembongkaran saung di halaman Lapas Sukamiskin, Rabu (25/7/2018).