Fadil Zon Lantik Adik Prabowo Jadi Ketua Dewan Penyantun Museum
Tanggal: 23 Jan 2025 18:58 wib.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, resmi melantik Hasjim Djojohadikusumo sebagai Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya. Pelantikan ini berlangsung di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, pada Senin (20/1/2025). Pengangkatan Hasjim merupakan langkah strategis dalam memperkuat peran museum dan cagar budaya dalam pemajuan kebudayaan nasional.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan bahwa pemilihan Hasjim Djojohadikusumo sebagai Ketua Dewan Penyantun bukan hanya karena pengalaman dan kapasitasnya, tetapi juga komitmennya yang besar terhadap pelestarian budaya. "Kami percaya bahwa di bawah kepemimpinan beliau, museum dan cagar budaya di Indonesia dapat berkembang menjadi pusat pembelajaran dan kebanggaan nasional," ujar Fadli Zon.
Sebagai Ketua Dewan Penyantun, Hasjim Djojohadikusumo diamanatkan untuk mendukung pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan museum serta cagar budaya di seluruh Indonesia. Tugas ini mencakup penggalangan sumber daya, penguatan manajemen museum, hingga memperluas akses masyarakat terhadap situs budaya.
Dalam pidatonya, Hasjim menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam memajukan kebudayaan. "Museum dan cagar budaya adalah harta karun yang harus kita jaga bersama. Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati dan mempelajari warisan sejarah bangsa ini," ungkapnya.
Hasjim juga menyoroti perlunya modernisasi pengelolaan museum agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Teknologi digital, menurutnya, dapat menjadi salah satu cara untuk mendekatkan museum kepada generasi muda.
Museum sebagai Pusat Pembelajaran, Dalam acara tersebut, Fadli Zon menegaskan bahwa museum tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan artefak, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan inspirasi. Oleh karena itu, pelantikan Hasjim diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam memaksimalkan peran museum sebagai bagian penting dari kebudayaan nasional.
"Melalui upaya pelestarian yang terintegrasi, museum dapat menjadi sarana edukasi yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memperkuat identitas budaya kita sebagai bangsa," tutur Fadli.
Pengangkatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk penggiat budaya dan akademisi. Namun, Hasjim juga dihadapkan pada tantangan besar, seperti keterbatasan anggaran, kurangnya perhatian terhadap situs-situs cagar budaya, hingga rendahnya minat masyarakat terhadap museum.
Sejumlah pengamat budaya berharap bahwa di bawah kepemimpinan Hasjim, Dewan Penyantun dapat merumuskan kebijakan yang mendukung keberlanjutan museum dan cagar budaya. "Kami percaya bahwa dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki Hasjim, ia dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada," ujar Ardianto, seorang pemerhati sejarah.
Harapan untuk Masa Depan, Pelantikan Hasjim Djojohadikusumo menjadi tonggak penting dalam upaya memajukan kebudayaan di Indonesia. Dengan dukungan berbagai pihak, museum dan cagar budaya diharapkan tidak hanya menjadi tempat untuk mengenang masa lalu, tetapi juga sebagai fondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menjadikan kebudayaan sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional. Dengan kolaborasi yang kuat, Indonesia berpeluang menjadikan museum dan cagar budaya sebagai simbol kebanggaan bangsa di mata dunia.