DPR RI Dorong PUIC Jadi Motor Perdamaian Dunia Islam dan Penegak Keadilan Global

Tampang.com | Dalam upaya memperkuat diplomasi perdamaian antarnegara Islam, DPR RI menunjukkan komitmen kuatnya melalui keikutsertaan aktif dalam Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC). Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan bahwa forum internasional ini bukan sekadar pertemuan simbolis, melainkan momentum strategis untuk mempererat solidaritas dan memperjuangkan keadilan global bagi dunia Islam.

“Forum PUIC adalah ruang penting untuk memperkuat solidaritas antara negara-negara Islam. Di sinilah peran parlemen sebagai motor penggerak perdamaian global dan keadilan internasional dapat dioptimalkan,” ujar Adies dalam pernyataan resmi yang dikutip dari laman dpr.go.id, Senin (19/5/2025).

Menurutnya, keterlibatan DPR RI tidak hanya terbatas sebagai tuan rumah, tetapi juga sebagai penggerak utama kerja sama antarparlemen negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Ia menekankan bahwa diplomasi parlementer harus dimanfaatkan sebagai kekuatan strategis dalam menjawab berbagai tantangan global.

“Lewat diplomasi parlemen, kita bisa mendorong lahirnya kebijakan kolektif yang relevan dengan tantangan zaman. Ini penting untuk memperkuat posisi dunia Islam sekaligus menjaga persatuan di tengah keberagaman,” tambahnya.

Konferensi PUIC ke-19 mengusung tema “Good Government, Strong Institution”, yang menurut Adies menjadi pengingat bahwa tata kelola pemerintahan yang baik adalah fondasi bagi stabilitas dan perdamaian jangka panjang di dunia Islam.

Ia juga menyoroti peran sentral parlemen dalam membangun institusi negara yang kuat dan berintegritas, demi menciptakan masa depan yang lebih damai, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Adies menyatakan bahwa konferensi ini menjadi wadah untuk menyatukan suara negara-negara Islam dalam isu-isu besar seperti kemerdekaan Palestina, stabilitas kawasan, serta pembangunan berkelanjutan.

Menutup pernyataannya, Adies merangkum tiga komitmen DPR RI dalam mendukung diplomasi perdamaian di dunia Islam: mendorong dialog konstruktif antarnegara, memperkuat peran parlemen dalam menyuarakan keadilan global, serta membangun kerja sama lintas sektor sebagai solusi atas tantangan bersama.