Sumber foto: Google

Donald Trump Resmi Jadi Presiden, Dolar AS Turun Rp16.280

Tanggal: 22 Jan 2025 19:10 wib.
Hari ini, 21 Januari 2025, Rupiah tercatat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden AS untuk masa jabatan keduanya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Refinitiv, nilai tukar Rupiah menguat sebesar 0,46 persen, mencapai angka Rp16.280 per dolar AS. Pergerakan mata uang ini mencerminkan dampak langsung dari pelantikan Trump yang telah diprediksi banyak pihak akan membawa perubahan signifikan dalam perekonomian global.

Setelah pelantikan Trump, pasar bereaksi dengan respons yang beragam terhadap pergerakan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya. Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang besar seperti dolar Australia, Euro, Poundsterling, Yuan China, dan dolar Singapura. Namun, meskipun dolar AS menguat terhadap banyak mata uang lainnya, nilai tukarnya justru melemah terhadap Rupiah, serta Yen Jepang.

Pergerakan dolar AS yang bervariasi ini menunjukkan adanya ketidakpastian pasar yang berhubungan dengan kebijakan ekonomi yang akan diterapkan oleh Presiden Trump di masa pemerintahannya. Keputusan-keputusan penting terkait kebijakan perdagangan internasional, suku bunga, dan stimulus ekonomi domestik diperkirakan akan mempengaruhi posisi dolar di pasar global dalam beberapa waktu ke depan.

Khusus di Asia, Rupiah tercatat mengalami penguatan signifikan pasca-pelantikan Trump. Banyak analis yang menyebutkan bahwa penguatan ini bisa jadi merupakan respons pasar terhadap harapan bahwa kebijakan ekonomi yang diusung Trump di masa jabatan keduanya akan lebih mendukung kestabilan ekonomi global. "Penguatan Rupiah terhadap dolar AS menunjukkan adanya optimisme pasar terhadap kebijakan ekonomi domestik Indonesia yang lebih stabil," kata seorang analis pasar keuangan.

Di sisi lain, meskipun dolar AS menguat terhadap banyak mata uang lainnya, pengaruhnya terhadap Yen Jepang cenderung melemah. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh faktor kebijakan moneter Jepang yang dipandang tetap longgar, serta sentimen pasar yang lebih fokus pada prospek ekonomi AS pasca-pelantikan Trump.

Kedepannya, pasar akan sangat memantau setiap kebijakan dan keputusan penting yang diambil oleh pemerintahan Trump, khususnya terkait kebijakan fiskal dan moneter. Ketegangan dalam hubungan perdagangan antara AS dengan negara-negara besar lainnya, seperti China dan Eropa, juga diperkirakan akan memengaruhi pergerakan dolar AS di pasar global. Pasar keuangan global berpotensi akan terus berfluktuasi seiring dengan perkembangan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah AS.

Secara keseluruhan, pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS membawa dampak signifikan terhadap pasar mata uang dunia, termasuk penguatan Rupiah yang terus menguat terhadap dolar AS. Pergerakan ini menjadi indikasi adanya potensi stabilitas ekonomi yang bisa menguntungkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun, pergerakan pasar mata uang masih akan sangat dipengaruhi oleh langkah-langkah kebijakan Trump yang akan diambil dalam beberapa bulan ke depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved