Sumber foto: Google

Donald Trump Dilatik 20 Januari, Modala Asing Bakal Lari dari Indonesia

Tanggal: 20 Jan 2025 18:44 wib.
Tampang.com | Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari 2025 menjadi momen yang sangat dinantikan oleh banyak pihak di seluruh dunia. Setelah berhasil memenangkan pemilu AS, Trump kini akan memimpin negara adidaya ini untuk masa jabatan kedua. Pihak internasional, termasuk Indonesia, tentu menantikan kebijakan-kebijakan yang akan diambil Trump terkait ekonomi global, perdagangan, serta hubungan internasional.

Namun, bagi Indonesia, pelantikan Donald Trump juga menyisakan sejumlah pertanyaan dan kekhawatiran. Banyak yang bertanya-tanya, apa dampak kebijakan ekonomi dan politik Trump terhadap Indonesia, khususnya dalam hal investasi dan modal asing. Beberapa pihak memprediksi bahwa kebijakan proteksionis yang mungkin diterapkan oleh Trump dapat mempengaruhi arus modal asing, termasuk yang masuk ke Indonesia.


Kebijakan Ekonomi Trump Proteksionisme dan Perdagangan Global


Selama masa jabatan pertamanya, Trump dikenal dengan kebijakan ekonomi yang sangat berorientasi pada kepentingan nasional AS. Salah satu kebijakan utamanya adalah "America First", yang menekankan pada pengurangan ketergantungan AS terhadap negara-negara lain dalam hal perdagangan dan investasi. Trump berupaya membawa kembali produksi dalam negeri AS, mengurangi defisit perdagangan, serta menghindari praktik perdagangan yang dianggap merugikan ekonomi AS.

Pada masa jabatan keduanya, Trump diprediksi akan melanjutkan kebijakan proteksionis ini dengan menekan negara-negara mitra dagang, termasuk Tiongkok dan negara-negara di Asia Tenggara, untuk lebih menguntungkan AS. Jika kebijakan ini diterapkan, maka dapat berpotensi menciptakan ketidakpastian di pasar global dan berdampak pada hubungan perdagangan internasional, termasuk dengan Indonesia.

Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki ketergantungan yang cukup besar terhadap arus investasi asing. Selama ini, AS menjadi salah satu sumber investasi utama bagi Indonesia, baik dalam bentuk investasi langsung maupun portofolio. Namun, jika Trump melanjutkan kebijakan proteksionisme, ada kekhawatiran bahwa hal ini dapat memengaruhi arus modal asing ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Beberapa analis ekonomi memprediksi bahwa ketegangan perdagangan global yang ditimbulkan oleh kebijakan Trump bisa menyebabkan investor asing untuk menarik diri atau menunda investasi di negara-negara yang dianggap berisiko. Hal ini bisa memengaruhi sektor-sektor ekonomi Indonesia yang sangat bergantung pada investasi asing, seperti sektor infrastruktur, manufaktur, dan teknologi.

Namun, ada juga pandangan yang optimis. Indonesia memiliki pasar domestik yang besar dan stabilitas politik yang relatif terjaga, yang tetap menjadi daya tarik bagi investor asing. Meski demikian, kebijakan Trump yang lebih fokus pada AS bisa memberikan tantangan tersendiri dalam jangka pendek, terutama jika Indonesia gagal untuk menarik perhatian investor yang sudah cemas dengan ketidakpastian global.

Dampak terhadap Hubungan Diplomatik dan Perdagangan Bilateral, Selain dampak ekonomi, pelantikan Donald Trump juga diperkirakan akan memengaruhi hubungan diplomatik dan perdagangan bilateral antara Indonesia dan AS. Sejak Trump menjabat pertama kali, hubungan Indonesia-AS sudah melalui beberapa periode ketegangan terkait kebijakan perdagangan dan kerjasama internasional. Jika Trump kembali mengedepankan kebijakan unilateral dan menekan negara-negara mitra dagang, Indonesia mungkin akan menghadapi tantangan baru dalam menjaga stabilitas perdagangan dengan AS.

Namun, Indonesia tetap memiliki kebijakan luar negeri yang pragmatis. Meski ada ketegangan perdagangan global, Indonesia tetap dapat menjaga hubungan baik dengan negara besar lainnya, seperti China dan negara-negara Uni Eropa. Dengan kebijakan diplomasi yang tepat, Indonesia bisa memitigasi dampak negatif dari kebijakan Trump dan mengoptimalkan peluang ekonomi lainnya.

Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025 akan membawa dampak signifikan, baik bagi AS maupun negara-negara mitra dagang seperti Indonesia. Meskipun kebijakan proteksionisme Trump bisa memicu ketidakpastian di pasar global dan berpotensi mengganggu arus modal asing, Indonesia tetap memiliki daya tarik tersendiri dengan pasar domestik yang besar dan stabilitas politik yang cukup baik.

Tantangan terbesar bagi Indonesia adalah bagaimana menyesuaikan kebijakan perdagangan dan investasi dalam menghadapi kebijakan ekonomi Trump. Sementara itu, Indonesia juga harus memperkuat kerjasama dengan negara-negara lain untuk memitigasi potensi dampak negatif dari kebijakan luar negeri AS yang lebih fokus pada kepentingan domestik. Dengan kebijakan yang cerdas dan fleksibel, Indonesia dapat tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi meskipun terjadi perubahan dinamika global yang dipengaruhi oleh kebijakan Trump.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved