Donald Trump Berkunjung ke Inggris, Demonstran: "Dump Trump!"
Tanggal: 14 Jul 2018 09:58 wib.
Tampang.com - Lautan manusia menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ke Inggris. Pada hari jumat, puluhahn ribu orang turun ke jalan sembari melambaikan spanduk dan juga memukul panci di jalanan agar Trump diusir dari Inggris. Perlu diketahui, kedatangan Trump ke Inggris merupakan kunjungan pertama setelah dirinya berkuasa.
Berdasarkan data yang terdaftar, para demonstran yang turun di jalanan Ibu Kota Inggris, London, berjumlah sekitar 64.000 orang. Diperkirakan demonstrasi tidak hanya terjadi di London, namun juga di kota lain.
Salah satu spanduk yang diusung oleh para Demonstran berbunyi, "Dump Trump!". Selain itu, selama demonstrasi berlangsung, demonstran meneriakkan bahwa Trump harus pergi dari Inggris.
Selain turun ke jalan, pada hari sebelumnya balon raksasa diterbangkan di langit Inggris. Balon raksasa tersebut menggambarkan sosok Trump sebagai bayi dengan mengenakan popok warna oranye yang menggeram. Balon bayi ini diterbangkan oleh para aktivis di atas gedung parlemen.
Salah seorang aktivis menyampaikan bahwa mereka tidak setuju dengan kebijakan Trump.
"Saya ingin menjelaskan bahwa ketika Trump datang ke negara ini, kami tidak setuju dengan kebijakannya," kata Kimberley, 35, salah seorang yang mengikuti aksi tersebut.
Aktivis tersebut berharap Trump dapat melihat aksi yang mereka lakukan.
"Saya pikir penting baginya untuk melihatnya...itu akan menunjukkan pada orang-orang bahwa dia berprasangka terhadap kami," jelasnya seperti yang dikutip dari Reuteurs, Sabtu (14/7).
Apa yang dilakukan para aktivis tersebut pesannya tersampaikan kepada Trump. Melihat aksi tersebut, Trump berupaya untuk menghindari Ibu Kota Inggris, London. Trump yang datang pada hari Kamis, mengatakan pada media massa bahwa aksi protes yang dilangsungkan di beberapa kota membuatnya merasa tidak diinginkan.
"Saya kira ketika mereka mengeluarkan balon udara untuk membuat saya merasa tidak diinginkan, tidak ada alasan bagi saya untuk pergi ke London," katanya.
Sehingga, pada hari Jumat, Trump memilih untuk bertemu dengan PM May dan Ratu Elizabeth II di luar kota London. Trump melanjutkan bahwa dirinyya dahulu suka dengan London sebagai kota. Namun, dengan aksi yang dilakukan para demonstran, tidak ada alasan baginya untuk ada di London.
"Saya dulu suka London sebagai kota. Saya belum ada di sana dalam waktu yang lama. Tetapi ketika mereka membuat Anda merasa tidak diinginkan, mengapa saya akan tinggal di sana?."