Diplomat Korea Utara: Pembicaraan dengan A.S. "mungkin"
Tanggal: 12 Des 2017 20:13 wib.
Seorang diplomat Korea Utara dilaporkan telah mengatakan bahwa sebuah dialog antara Pyongyang dan Washington "dimungkinkan," mengingat kondisi yang benar.
Penyiar Jepang NHK melaporkan bahwa duta besar Utara untuk PBB Ja Song Nam tiba di Beijing pada hari Selasa, di mana dia mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan dengan Amerika Serikat dapat diberikan pada kartu-kartu tersebut.
Ketika ditanya kondisi seperti apa yang akan memeriksa kotak-kotak itu, Ja mengatakan bahwa mereka harus "kondisi yang dibutuhkan Korea Utara."
Para ahli mengatakan rezim yang tertutup tersebut meminta penerimaan Washington terhadap Korea Utara sebagai negara nuklir yang bisa menjadi prasyarat untuk perundingan.
"Korut ingin mengadakan perundingan satu lawan satu dengan Washington Presiden Trump adalah semua tentang berbisnis sehingga rezim tampaknya bertujuan untuk memaksimalkan kapasitas tawar menawar untuk menjamin stabilitas rezim dan berbagai tuntutan lainnya melalui perundingan," Kim Hyung Jun, Profesor Politik di Myongji University mengatakan kepada YTN.
Pada hari Kamis, media Rusia melaporkan bahwa Pyongyang menyatakan keinginannya untuk berbicara dengan A.S. untuk menjamin keamanan rezim tersebut.
Menteri luar negeri Moskow dikatakan telah menyampaikan pesan ini ke Washington dalam pertemuannya dengan Sekretaris Negara AS Rex Tillerson, Guardian melaporkan.
Sementara itu, Washington mempertahankannya tidak akan pernah menerima Korea Utara sebagai tenaga nuklir. Ini juga menolak kesepakatan pembekuan untuk pembekuan yang diajukan oleh Beijing dan Moskow, di mana Korea Utara akan menghentikan program nuklirnya dengan imbalan pembekalan latihan militer gabungan antara A.S. dan Korea Selatan.
Mengenai kemungkinan pembicaraan, perwakilan senior Washington untuk kebijakan Korea Utara Joseph Yun mengatakan pada hari Kamis bahwa Pyongyang harus membuktikan ketulusannya. Penghentian provokasi 60 hari bisa menjadi titik awal yang baik, katanya.