Sumber foto: Google

Dharma Pongrekun Sebut Banjir Jakarta Adalah Hadiah dari Tuhan

Tanggal: 19 Nov 2024 09:18 wib.
Calon wakil gubernur nomor urut 3 Rano Karno bertanya soal penyebab banjir kiriman dari Bogor yang melanda DKI Jakarta dalam debat terakhir cagub cawagub kepada pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Dalam kesempatan tersebut, Dharma Pongrekun dengan tegas menyatakan bahwa banjir bukanlah bencana, melainkan hadiah dari Tuhan.

Pernyataan kontroversial ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, mengingat banjir yang sering melanda Jakarta telah mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat dan merugikan sektor ekonomi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud oleh Dharma Pongrekun dengan pernyataan tersebut?

Menurut Dharma Pongrekun, banjir tidak boleh dianggap hanya sebagai bencana semata, melainkan sebagai "hadiah" dari Tuhan yang perlu dihayati. Ia mengungkapkan bahwa banjir ini sebenarnya merupakan bagian dari siklus alam yang perlu disyukuri. Turunnya hujan yang melimpah dan banjir yang mengikutinya membawa berkah bagi tanah, menyuburkan pertanian, dan menambah ketersediaan air bersih. Dharma Pongrekun berpendapat bahwa dengan sikap positif dan syukur atas perubahan alam ini, masyarakat Jakarta bisa belajar untuk lebih bijak dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi.

Meskipun pandangan ini mungkin terdengar kontroversial, namun sebaiknya kita coba memahami sudut pandang dari Dharma Pongrekun. Mungkin saja cara berpikir ini merupakan langkah awal dalam mengubah paradigma banjir sebagai bencana menjadi peluang. Namun demikian, tentu saja masalah banjir yang melanda Jakarta tidak bisa disepelekan begitu saja.

Dalam menghadapi banjir, perlu adanya langkah konkret untuk mengurangi dampaknya. Salah satunya adalah dengan antisipasi banjir yang lebih baik, baik dari sisi infrastruktur maupun pengelolaan lingkungan. Penataan tata ruang dan penghijauan kota juga perlu diperhatikan agar alam dapat menyerap air dengan baik saat musim hujan tiba. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dan menjaga lingkungan juga menjadi kunci penting dalam mencegah banjir.

Berkaca dari pernyataan Dharma Pongrekun, kita semua perlu belajar untuk melihat segala hal dari sudut pandang yang lebih luas. Banjir, meskipun membawa dampak buruk, juga mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas berkah alam yang diberikan. Namun, hal ini tidak boleh membuat kita lengah dalam mengambil tindakan nyata dalam menghadapi permasalahan banjir. Dalam beberapa kesempatan, Dharma Pongrekun juga menekankan bahwa dirinya akan bekerja keras untuk mengatasi banjir, yang mana dapat dilihat sebagai bukti bahwa pandangannya tentang banjir hanya sebagai "hadiah" harus diikuti dengan tindakan konkrit yang bertujuan untuk mengurangi dampak banjir.

Dengan begitu, pernyataan kontroversial Dharma Pongrekun tentang banjir Jakarta sebagai "hadiah" dari Tuhan seharusnya menjadi pendorong bagi semua pihak terkait untuk lebih serius dalam menjaga lingkungan dan mengambil langkah strategis dalam mengurangi risiko banjir di masa depan.

Sebagai warga Indonesia, kita perlu terus memantau dan mendukung langkah-langkah yang diambil oleh para calon pemimpin, termasuk dalam hal penanggulangan bencana banjir. Semoga diskusi mengenai persoalan banjir ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Dengan demikian, pernyataan Dharma Pongrekun dan pandangan kontroversialnya tentang banjir Jakarta membuka pola pikir yang perlu dipertimbangkan lebih jauh, namun tetap harus diikuti dengan aksi nyata dalam menangani masalah banjir yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat Jakarta.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved