Demokrat Menilai Kemenangan Prabowo Ditentukan Siapa Cawapresnya
Tanggal: 19 Jul 2018 11:09 wib.
Suhu pemilihan presiden 2019 kian memanas, membuat banyak partai politik galau dalam menentukan sikap. Bagaimana tidak, jika mereka sempat salah menentukan pilihan hingga kalah di pertarungan Pilpres 2019 maka itu akan berdampak pada kontrak-kontrak politik yang nantinya tak ada kesempatan untuk drealisasikan.
Salah satu partai besar di Indonesia yakni Partai Demokrat hingga kini masih belum tentukan sikap di Pilpres 2019, meski pada beberapa waktu lalu telah mengantongi tiga opsi yakni apakah berkoalisi dengan Joko Widodo (Jokowi), bergabung dengan Prabowo Subianto, atau membuat poros baru.
Belakangan ini terlihat Demokrat dan Prabowo menjalin komunikasi politik, dan tentu saja bisa kita tebak ada hubungannya dengan Pilpres 2019 mendatang. Memang benar, hingga kini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sudah dideklarasikan jadi capres 2019 belum menentukan pilihan siapa yang akan mendampinginya di Pilpres 2019. Sejumlah nama sudah masuk, namun pihaknya dan koalisi masih mengkaji siapa figur yang tepat.
Berhubungan dengan Pilpres 2019, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahean menilai Prabowo layak menjadi capres 2019. Namun, yang menentukan dia menang atau tidak akan bergantung siapa yang menjadi cawapresnya.
"Beliau punya menang tergantung wakilnya siapa. Wakilnya Pak Prabowo akan sangat menentukan peluangnya menang," ujar Ferdinand di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Setelah siapa sosok cawapresnya, hal penting selanjutnya adalah keputusan masyarakat sebab kemenangan itu ada di tangan rakyat.
"Kalau bicara layak atau tidak layak tentu layak. Menang atau tidak nanti masyarakat yang menentukan. Bicara layak atau tidak layak tentu layak," tambahnya
Seperti yang disebutkan di atas bahwa Demokrat memiliki tiga opsi dalam menentukan sikap di Pilpres 2019, untuk itu tidak heran jika saat ini Demokrat akan mencoba menjalin komunikasi politik dengan siapa saja terkait Pilpres 2019 itu.
"Sebagai ketum akan melakukan komunikasi politik dengan Gerindra dan Prabowo. Maka arah politiknya sekarang memang kita lebih intens dengan Gerindra," ucapnya.