Debat Ke-2, Pasangan Khofifah-Emil Dinilai Mampu Memaparkan Programnya Lebih Konkret

Tanggal: 9 Mei 2018 22:57 wib.
Debat ke-2 Pilgub Jawa Timur 2018 kembali mempertemukan dua pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur. Masing-masing pasangan calon wagub dan cawagub keduanya memaparkan program mereka di bidang ekonomi dan pembangunan.

Dalam debat kedua yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (8/5/2018) itu, pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak tampil kompak mengenakan kostum elegan dan batik oranye.

Dalam debat itu, Khofifah menegaskan bahwa pembenahan infrastruktur sangat perlu untuk diperhatikan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya ekonomi masyarakat. Ia juga bertekad untuk memeratakan ekonomi lewat pemberdayaan koperasi dan UMKM.

"Kami ingin mereka menjadi bagian penguatan strategis. Apakah penguatan jejaring mereka bahwa kami Khofifah-Emil akan memfasilitasi sentra industri. Ada commnunal branding. Kita ingin menyiapkan pusat informasi koridor di 5 Bakorwil (Badan Koordinator Wilayah). Format ini berseiring untuk meningkatkan kapasitas koperasi dan UMKM," jelas Khofifah.

Pada sebuah sesi, calon Wakil Gubernur, Emil memberi pemaparan tentang potensi produksi garam yang dapat diberdayakan sebagai peluang dalam meningkatkan ekonomi. Khususnya produksi garam Pulau Madura perlu didukung agar menjadi penopang kesejahteraan masyarakat.

"Produksi garam pulau Madura sudah luar biasa. Maka yang didorong sekarang produktivitasnya dulu," kata Emil.

Melihat hasil debat kedua itu, Pakar Ekonomi Universitas Airlangga, Rumayya Batubara menilai duet calon Khofifah-Emil lebih menguasai panggung. Hal ini dapat dilihat saat Khofifah mampu menjelaskan secara detil mengenai programnya di bidang ekonomi dan pembangunan.

Pasangan nomor urut 1 itu berbicara dengan menghadirkan data terkini berdasarkan data BPS, kemudiaan memaparkan program yang mereka siapkan untuk membantu kesejahteraan rakyat Jatim. Keduanya pun tampil prima dengan paparan program yang jelas dan rancangan anggaran yang dibutuhkan.

Kemudian, Rumayya menilai program yang ditawarkan pasangan Khofifah-Emil tampil lebih konkret. Sehingga realisasi dari program yang ditawarkan Khofifah-Emil lebih masuk akan dan mudah dilaksanakan.

"Secara umum kedua Paslon sudah sukses untuk membahas masalah utama ekonomi Jatim yaitu kesenjangan. Namun dari segi substansi saya melihat Program usulan paslon 1 lebih realistis dan konkrit," ujarnya.

Misalnya, saat Khofifah-Emil memaparkan program pertanian, mereka dinilai mampu memaparkan secara komprehensif. Khofifah-Emil membahas seluruh komoditas yang dibutuhkan masyarakat.

"Misal dalam program pertanian, paslon 1 secara komprehensif membahas 4 komoditas utama Jatim (beras, jagung, gula dan garam) dengan strategi unik untuk masing-masing komoditas, sedangkan Paslon 2 hanya membahas tentang beras," katanya

Kemudian terkait program penstabilan harga pasangan nomor 2 disebut tidak relevan. Sebab, tidak sesuai dengan realitas keuangam daerah. "Solusi masalah kestabilan harga komoditas pertanian Paslon 2 juga terlalu utopis dan birokratik melalui pembentukan BUMD pangan," jelasnya.

"Padahal nyatanya sebagian besar BUMD Jatim dalam kondisi keuangan yang tidak sehat, terlebih lagi APBD Pemprov Jatim hanya sekitar 30% dari total APBD kabupaten/kota di Jatim," katanya

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved