Dari Taylor Swift hingga BTS: Ketika Musisi Bicara Politik
Tanggal: 13 Mar 2025 12:38 wib.
Di era digital saat ini, aktivisme musisi semakin menjadi sorotan, terutama ketika selebriti politik dan seniman menggunakan platform mereka untuk membahas isu-isu sosial dan politik. Dari Taylor Swift yang vokal dalam hak-hak sipil hingga grup musik K-Pop BTS yang merangkul gerakan anti-kekerasan, banyak musisi yang tidak lagi terpaku pada dunia hiburan belaka. Mereka memanfaatkan suara seniman untuk berkontribusi pada perubahan sosial yang lebih luas.
Taylor Swift adalah salah satu contoh paling menonjol dari aktivisme musisi. Setelah lama menghindari pernyataan politik, Swift mulai berbicara saat pemilihan presiden AS 2016. Ia dengan tegas mendukung calon Demokrat, Joe Biden, pada pemilu 2020. Dalam sebuah Instagram post yang mencolok, Swift menyuarakan dukungannya terhadap kebijakan yang memberi perhatian pada hak-hak LGBTQ+ dan pemilih muda. Suara seniman ini menuai banyak perhatian, memicu penggemar untuk menyuarakan pendapat mereka dan ikut terlibat dalam proses pemilu.
Di luar dunia Barat, BTS, grup musik K-Pop terkemuka, juga memainkan peran penting dalam aktivisme musisi. Melalui lagu-lagu mereka, BTS sering kali membahas tema kesehatan mental, kecemasan, dan penerimaan diri. Dalam keterlibatan mereka dengan program UNICEF "Love Myself" yang ditujukan untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak, BTS tidak hanya tampil di panggung namun juga menawarkan suara seniman untuk menyampaikan pesan empati dan dukungan kepada penggemar di seluruh dunia. Penggemar mereka, ARMY, sering kali merangkul pesan positif tersebut, menciptakan sebuah komunitas yang aktif dalam berbagai isu sosial.
Selain itu, banyak selebriti politik lain dari berbagai genre musik yang menonjol. Misalnya, Billie Eilish menggunakan platformnya untuk menyuarakan keprihatinan akan perubahan iklim. Ia secara aktif mengadvokasi kebijakan lingkungan yang lebih ketat dan meminta penggemarnya untuk turut ambil bagian dalam gerakan ini. Dengan gaya musiknya yang unik dan lirik yang kuat, Eilish menjadi suara seniman yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan kesadaran akan isu yang penting bagi generasi muda.
Selain musisi internasional, ada juga banyak artis lokal di Indonesia dan negara-negara lainnya yang menunjukkan keberanian berpolitik melalui karya mereka. Penyanyi-penyanyi seperti Raisa dan Glenn Fredly kerap mengambil posisi dalam isu-isu sosial yang relevan di masyarakat. Mereka menyuarakan pandangan dan dukungan terhadap gerakan demokrasi, hak asasi manusia, serta isu-isu lingkungan di platform yang mereka miliki. Aktivisme musisi ini memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk bersuara tentang apa yang mereka yakini dan berkontribusi dalam perubahan.
Ketika musisi berbicara politik, banyak yang mempertanyakan apakah mereka seharusnya terlibat dalam debat sosial. Namun, penting untuk diingat bahwa seniman memiliki pengaruh yang besar terhadap audiens mereka. Suara seniman bisa merangsang kesadaran dan mendorong diskusi yang mungkin tidak terjadi sebaliknya. Bahkan, banyak penggemar merasa lebih terhubung dengan musik ketika mereka melihat nilai-nilai yang dibagikan oleh artis favorit mereka.
Dalam dunia yang semakin terpolarisasi, suara seniman melalui aktivisme musisi menjadi semakin relevan. Selebriti politik bukan hanya sekadar tren, tetapi sebuah gerakan yang memungkinkan masyarakat untuk berbicara tentang isu-isu penting di tingkat yang lebih tinggi. Dari Taylor Swift hingga BTS, musisi di seluruh dunia menunjukkan bahwa mereka tidak hanya penghibur, tetapi juga agen perubahan yang dapat berkontribusi pada dunia yang lebih adil.