Ceramah Amin Rais Bernada Politis di Balai Kota Memunculkan Kontroversi
Tanggal: 25 Apr 2018 19:08 wib.
Ceramah Amin Rais Bernada Politis di Balai Kota Memunculkan Kontroversi
Pada hari Selasa (24/4/2018), Mantan Ketua MPR Amien Rais menyampaikan sambutan dalam acara tasyakuran satu tahun 'Ustazah Peduli Negeri' di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat yang dianggap banyak orang menganndung unsur politik.
Dalam penyampaian ceramahnya Amien Rais menyinggung Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Pilkada tahun lalu sesungguhnya penuh keajaiban," kata Amien, di hadapan puluhan ustazah.
"Nah, kalau di DKI kita diberi Allah keajaiban itu, insya Allah, tahun depan akan ada keajaiban yang lebih besar lagi," ucap Amin.
Dalam pernyataan-pernyataan Amin Rais di Balai Kota DKI Jakarta Pusat 24/4/2018),dapat dipahami bahwa Amin menginginkan agar kemenangan Pilkada DKI tahun 2017 akan terulang di Pilpres tahun 2019.
Amien Rais menilai bahwa DKI adalah sebagai miniatur Indonesia dan bisa mengulang kemenenangan pada Pilpres 2019. Sayangnya, pernyataan-pernyataannya tersebut telah memunculkan banyak kontroversi. Banyak kalangan menilai bahwa tidak tepat Amin menyampaikan pernyataan-pernyataan bernada politik di Balai Kota.
Bahkan selain menyinggung kemenangan Pilkada DKI tahun 2017, Amin juga menyampaikan pernyataan seperti berikut:
"Bagaimana memenangi pileg dan pilpres sebelas bulan lagi. Jadi Allah itu tidak tidur dan tak pernah ngantuk, jadi per menit, per detik, kita semua dipantau Allah. Nah, kalau orang beriman, itu masih salat malam kemudian berdoa," ujar Amien.
"Itu kira-kira kalau muslim ada sekitar 200 ribu, mudah-mudahan ibu bagian dari itu. Jam 3 pagi bangun, ambil air wudu kemudian salat, berdoa. Allah pakai bahasa apa saja bisa. Jadi, ya Allah, mudah-mudahan negeri kami, negeri muslim terbesar di muka bumi ini pada tahun 209 (2019) mendapat presiden yang baru," lanjutnya.
Ceramah Amin Rais diatas kembali menghebohkan publik dan menimbulkan pro-kontra, baik di kalangan masyarakat maupun di kalanngan para politisi.