Sumber foto: Google

Bos Danatara Sebut 4 Perusahaan China Bakal Bangun Pabrik di Indonesia

Tanggal: 28 Mei 2025 11:31 wib.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menyatakan, ada empat perusahaan asal China yang akan menanamkan modalnya dan membangun pabrik pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Keberadaan investasi ini sangat penting, mengingat Indonesia tengah berupaya menjadi pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara. Dengan dukungan dari perusahaan-perusahaan besar, harapan negara ini untuk bertransformasi menuju energi yang lebih bersih semakin nyata.

Keempat perusahaan tersebut memiliki berbagai segmen ketertarikan investasi, seperti pengembangan baterai EV, pusat data, dan layanan konsumen. Dalam konteks ini, kendaraan listrik menjadi sorotan utama bagi pemerintah dan investor, mengingat tren global yang bergerak ke arah pengurangan emisi karbon.

Perusahaan pertama adalah Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), yang dikenal sebagai salah satu produsen baterai terbesar di dunia. Rencana pembangunan pabrik di Indonesia oleh CATL akan difokuskan pada produksi baterai EV. Pabrik ini bukan hanya akan memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berpotensi untuk ekspor ke berbagai negara di Asia. Hal ini diharapkan dapat mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik dan menciptakan ribuan lapangan kerja di dalam negeri.

Perusahaan kedua adalah BYD Company Limited, yang terkenal dalam industri otomotif dan teknologi elektrifikasi. BYD telah menunjukkan minat yang mendalam dalam berinvestasi di sektor kendaraan listrik di Indonesia. Dengan keahlian yang dimilikinya dalam manufaktur kendaraan listrik, kehadiran BYD di Indonesia dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik di masyarakat sekaligus menyediakan infrastruktur yang diperlukan seperti stasiun pengisian daya.

Perusahaan ketiga adalah Huawei Technologies Co., Ltd. Meski lebih dikenal sebagai penyedia solusi teknologi komunikasi, Huawei telah menjajaki pengembangan pusat data di Indonesia. Pusat data ini akan mendukung infrastruktur TI yang dibutuhkan oleh sektor industri yang membutuhkan penyimpanan dan pengolahan data besar, termasuk dalam pengembangan teknologi untuk kendaraan listrik dan internet of things (IoT).

Terakhir, Xiaomi Corporation juga dipastikan bakal terlibat dalam proyek investasi ini. Perusahaan ini dikenal dengan produk-consumer electronics dan perangkat pintar. Rencananya, Xiaomi akan membangun fasilitas untuk memproduksi produk-produk terkait dengan kendaraan listrik, seperti smartphone dan perangkat pintar yang dapat terhubung dengan kendaraan listrik. Ini menjadi langkah strategis dalam mengintegrasikan teknologi dalam aspek kendaraan dan gaya hidup.

Danantara berperan penting dalam memfasilitasi investasi ini, menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta menarik lebih banyak investor asing untuk berkontribusi pada pembangunan industri di Indonesia. Dengan adanya proyek-proyek dari keempat perusahaan China ini, diharapkan Indonesia bisa memanfaatkan sumber daya yang ada dan menjadi pusat inovasi untuk transportasi berkelanjutan.

Investasi dari perusahaan-perusahaan ini juga sejalan dengan misi pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor kendaraan listrik. Hal ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga sebagai produsen di industri kendaraan listrik global. 

Dengan segala potensi yang dimiliki, kehadiran investasi dari empat perusahaan asal China ini memberikan optimisme baru bagi perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia, serta mengukuhkan posisi negara ini dalam peta investasi global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved