Sumber foto: Google

Bergabung dengan BRICS, Indonesia Siap Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS

Tanggal: 11 Jan 2025 21:38 wib.
Tampang.com | Indonesia menunjukkan langkah strategis dalam perekonomian global dengan kesiapan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat (AS) dalam transaksi internasional. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, yang menegaskan bahwa Indonesia telah mengambil langkah konkret untuk memperluas transaksi internasional melalui kerja sama dengan kelompok negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan).

Dalam keterangannya di kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa (7/1/2025), Mari menyampaikan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia tetap berpegang pada prinsip bebas aktif. Indonesia secara proaktif mencari peluang untuk meningkatkan kedaulatan ekonomi, termasuk melalui kerja sama multilateral yang lebih inklusif.

BRICS Sebagai Alternatif Ekonomi Global

Bergabungnya Indonesia dengan BRICS memberikan peluang besar untuk mendiversifikasi hubungan ekonomi internasional. BRICS, sebagai kelompok ekonomi terbesar di dunia yang terus berkembang, menawarkan alternatif yang kuat terhadap dominasi dolar AS dalam perdagangan global. Dalam beberapa tahun terakhir, BRICS telah mengembangkan infrastruktur finansial yang mendukung penggunaan mata uang lokal dalam transaksi antaranggota, termasuk melalui pembentukan New Development Bank (NDB) sebagai alternatif dari lembaga keuangan internasional tradisional.

“Indonesia telah memperluas kerja sama dengan negara-negara anggota BRICS, termasuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral,” ujar Mari. Ia juga menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk melindungi perekonomian Indonesia dari risiko fluktuasi dolar AS serta meningkatkan stabilitas keuangan nasional.

Langkah Konkret Pengurangan Ketergantungan pada Dolar AS

Mari menjelaskan bahwa pemerintah telah memulai inisiatif konkret untuk memperluas penggunaan mata uang lokal dalam transaksi internasional, dikenal dengan istilah Local Currency Settlement (LCS). Kebijakan ini telah diterapkan dalam perdagangan bilateral dengan beberapa negara seperti Cina, Jepang, dan Malaysia. Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, peluang untuk memperluas skema LCS semakin besar.

Kebijakan ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi dunia usaha. Pelaku bisnis dapat menghemat biaya konversi mata uang dan mengurangi risiko volatilitas nilai tukar. Selain itu, upaya ini juga memperkuat cadangan devisa nasional yang lebih beragam dan stabil.

Kebijakan Luar Negeri Bebas Aktif

Sebagai negara dengan kebijakan luar negeri bebas aktif, Indonesia terus menyeimbangkan hubungan dengan berbagai kekuatan global. Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS bukan berarti meninggalkan hubungan strategis dengan negara-negara Barat, tetapi justru memperluas ruang gerak diplomasi dan ekonomi di panggung internasional.

“Kita tidak memihak pada blok tertentu, tetapi lebih kepada mengedepankan kepentingan nasional. Kebijakan ini memastikan Indonesia tetap berdaulat dalam menentukan arah ekonomi dan politik luar negeri,” jelas Mari.

Manfaat Bagi Ekonomi Nasional

Bergabung dengan BRICS juga memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor, khususnya ke negara-negara anggota BRICS yang memiliki pasar besar. Selain itu, kerja sama di bidang teknologi, energi terbarukan, dan infrastruktur juga menjadi fokus utama yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan nasional.

Mari optimistis bahwa pengurangan ketergantungan pada dolar AS akan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi global. “Ini adalah langkah strategis untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” tambahnya.

Kesimpulan

Keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS mencerminkan visi strategis pemerintah dalam menghadapi dinamika ekonomi global. Dengan memperkuat kerja sama internasional melalui BRICS, Indonesia tidak hanya memperluas peluang ekonomi, tetapi juga memperkokoh posisi sebagai pemain utama dalam perekonomian dunia. Langkah ini diharapkan mampu memberikan stabilitas yang lebih besar bagi perekonomian nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved