Belum Ada Manusia yang Mengkhianati Demokrasi Lalu Membangun Politik Dinasti untuk Kepentingan Keluarganya dengan Cara Haram

Tanggal: 12 Jun 2024 14:53 wib.
Denting

Oleh: Geisz Chalifah

Tahun 2002 sebuah film remaja diluncurkan, berjudul: Ada Apa Dengan Cinta

Film yang sukses sebagaimana suksesnya film remaja di akhir 70an berjudul: Gita Cinta Dari SMA.

Film ringan dengan cerita klise biasa, tak seberat Film Ranjang Pengantin, Si Mamat ataupun Kembang Kertas.  yang butuh kedalaman pikiran untuk memahami pesan yang disuarakan dari film-film tersebut.

Semua film yang saya sebutkan diatas ditayangkan ketika negeri ini relatif baik-baik saja.  Belum ada manusia yang mengkhianati demokrasi lalu membangun politik dinasti untuk kepentingan keluarganya dengan cara haram.   Bahkan Soeharto sekalipun dengan kekuasaan yang dimiliki masih memiliki etika dalam setiap kebijakan politiknya.  Soeharto adalah penguasa Tiran tapi setidaknya masih punya rasa malu untuk tak berlaku culas di muka publik tak berbohong secara terbuka dan berkali-kali dengan menebalkan muka.  

Kembali kesoal film *Ada Apa Dengan Cinta*. film itu telah lama berlalu namun  sound track dari film itu, lagunya masih sering terdengar.

Selasa malam di sebuah cafe di bilangan menteng tempat Seroja Band biasa manggung. Menjelang acara berakhir mereka menyanyikan lagu berjudul Denting. Ciptaan Melly Goeslaw yang menjadi salah satu sound track dari film Ada Apa Dengan Cinta.

Lagu itu mengingatkan saya  ke masa lalu, ketika politik hanya pergantian kekuasaan belaka.  Ketika penguasa  berlaku untuk semua rakyatnya, bukan hanya kepada pemilihnya atawa yang pro kepada dirinya.  Lalu membayar para kaum Otak Dikit sebagai Buzzer untuk selalunya memuji perilaku penguasa menyundul langit.  Menghakimi setiap orang yang berfikir kritis agar kebodohan lebih merata.
Sebagaimana para kaum Otak Dikit penjaja harga diri.


Ketika Hujan masih menjadi judul puisi Sapardi Djoko Damono. Hujan Bulan Juni.
Tak menjadi raungan kaum muda oportunis bermental penjilat seperti masa sekarang ini yang di Pelopori; Partai Seputaran Ibukota.

Berteriak kencang kemana - mana, ketika air semata kaki tergenang di jalan.  Namun bungkam terhadap PJ Gubernur yang mengusir warga dari Kampung Bayam. Mereka memang luar biasa dalam berperilaku memalukan sebagaimana junjungannya.

Seroja Band mengakhiri malam dengan indah, melantunkan lagu dari masa lalu ketika negeri masih baik - baik saja.


_Sayang kau dimana aku ingin bersama_
_Aku butuh semua untuk tepiskan rindu_
_Mungkinkah kau disana merasa yang sama_
_Seperti dinginku di malam ini_

GCH.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved