Begini Kritikan Fadli Zon Soal Sekjen Partai Koalisi Jokowi Rapat di Seskab
Tanggal: 15 Mei 2018 00:54 wib.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik pertemuan Seskab Pramono Anung dengan 9 sekretaris jenderal partai politik pendukung Presiden Jokowi di Gedung Sekretariat Kabinet, Senin pada 7 Mei 2018 lalu.
"Sebaiknya kalau ada rapat-rapat terkait, untuk kedepannya itu tidak di tempat yang merupakan simbol negara lah. Seperti Seskab (Sekretariat Kabinet)," ujar Fadli Zon seusai menonton film 212 The Story of Love di Epicentrum XXl, Kuningan, Jakarta, Selasa, (8/5/2018)
dikabarkan para sekretasi jenderal (sekjen) yang hadir pada pertemuan itu adalah adalah Arsul Sani (PPP), Anshori Saleh (PKPI), Ahmad Rofiq (Perindo), Abdul Kadir Karding (PKB), Hasto Kristiyanto (PDIP), Harry Lontung (Hanura), Johnny G. Plate (NasDem), Raja Juli Antoni (PSI), dan Lodewijk Paulus (Golkar).
Fadli menilai pertemuan para Sekjen partai koalisi Jokowi itu merupakan bagian dari konsolidasi politik. Ia menyarankan agar rapat koalisi semacam itu tidak lagi dilakukan di kantor simbol negara, meski di jam istirahat sekali pun.
"Mau istirahat apa salahnya. Cari saja restoran Padang, atau di rumah ketumnya atau tempat yang lebih netral," katanya.
Menurutnya, jika rapat dilakukan di kantor negara, dikhawatirkan pesan yang diterima publik akan jadi berbeda.
Fadli membandingkannya pada masa kekuasaan Soeharto yang sudah menjadi presiden 32 tahun, tetapi setaunya tidak pernah menggunakan istana atau tempat-tempat kementrian untuk rapat semacam itu.
"Tidak bisa kita pakai tempat yang merupakan fasilitas negara. Saya kira Pak Harto (mantan Presiden Soeharto) selama 32 tahun berkuasa seinget saya gak pernah ada rapat Golkar di istana atau tempat-tempat kementeriannya, itu gak pernah. Gak ada setahu saya ya." kata Fadli membandingkan era Pak Harto dengan era Jokowi.