Beberapa Pekerjaan Kepolisian yang Tidak Beres
Tanggal: 22 Mei 2017 00:15 wib.
Ada beberapa pekerjaan kepolisian yang tidak bisa diungkapkan dengan alasan-alasan tertentu. Hal ini membuat masyarakat kurang percaya terhadap kepolisian. Malahan beberapa hal, terlihat memihak, misalnya aksi bela islam, Kapolri Tito Karnavian, sering sekali terlihat di TV, hampir tiap hari, bahkan tiap jam tampil di TV. Berbeda sekali dengan aksi demo membela Ahok, yang jelas sekali anarkis, merusak pintu penjara cipinang, membakar ban mobil, membuat keonaran, melakukan demo lebih dari jam 18, dibiarkan sampai jam 2 pagi.
Dilakukan beberapa hari, tidak terlihat Kapolri Tito Karnavian memberikan klarifikasi tentang demo anarkis tersebut. Dan yang lebih parah lagi, hari raya Waisak pun, demo anarkis membela Ahok tetap dilakukan. Padahal menurut undang-undang, demo hanya dibolehkan di hari kerja, dilarang di hari libur.
Sampai saat ini pelaku bom molotov di kantor FPI di 3 lokasi (posko FPI pasar rebon, posko FPI cimanggis depok, rumah sekretari DPW FPI Jakarta Barat), belum juga diketemukan.
Sampai saat ini, pelaku bom molotov di dalam mobil tanpa plat nomer, pada saat usai tabligh akbar Habib Rizieq Shihab tanggal 16 April 2017. Padahal biasanya diketahui dari nomer casis mobil tersebut, karena mobil tersebut gagal meledak, hanya terbakar.
Pelaku intimidasi pada saat pilkada DKI putaran 1, dengan mengancam TNI akan dipotong-potong olehnya. Iwan Bopeng tidak diketahui keberadaannya, padahal jelas sekali dia menghina TNI.
Pelaku penembakan ke rumah anggota DPR Jazuli Juwaini, sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, ada yang mengaku menembak, seorang polisi, kemudian dia bunuh diri, begitu menurut kepolisian.
​Sampai saat ini, pemilik mobil terano B 2124 ZO belum diketahui oleh poilisi. Mobil tersebut membagi-bagikan makanan kepada pendemo di depan rumah SBY.
Sampai saat ini, pelaku penyiraman air keras ke petugak KPK Novel Baswedan yang sedang menangani kasus E-KTP, belum diketahui pelakunya.
​
Sampai saat ini, screenshot chat porno antara Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein, yang diyakini oleh kepolisian adalah asli, belum juga diketemukan orang yang pertama membuat dan menyebarkannya. Data pemilik website baladacintarizieq.com padahal sangat mudah didapat informasinya di internet.
Sampai saat ini belum diketemukan pelaku makar "Minahasa Raya", padahal sampai saat ini Sekjen FUI Al Khaththah, masih dipenjara, sejak menyeruakan akan membuat aksi bela Islam 313 (31 Maret 2017). Belum ada kepastian akan dibebaskan.
Sampai saat ini, belum ditangkap pelaku makar di papua. Mungkin kepolisian Indonesia sedang sibuk.