Banyaknya Kejanggalan Pada Kecelakaan Mobil Ketua DPR Setya Novanto (Setnov)
Tanggal: 17 Nov 2017 20:33 wib.
Tampang.com - Telah terjadi kecelakaan mobil yang menimpa Ketua DPR Setya Novanto atau sering dikeln Setnov. Kecelakaan yang menimpa Ketua DPR tersebut terjadi pada Kamis malam, 16 November 2017 sekitar pukul 19.00 WIB.
Mobil Fortuner B 1732 ZLQ yang ditumpanginya naik ke trotoar di Jalan Permata Berlian. Bagian depan kendaraan itu penyok-peyok, sementara tiang listrik yang ditabraknya masih tegak berdiri, hanya posisinya yang bergeser.
Pengacaranya, Fredrich Yunadi mengatakan, akibat kecelakaan itu, Setya Novanto mengalami luka-luka dan langsung pingsan. Mobilnya pun hancur…cur…cur.
Namun, di balik peristiwa ini ada sejumlah hal yang janggal. Terutama mobil yang ditumpangi Ketua DPR itu tak mengalami kerusakan parah.
Selain itu bila kecelakaan itu terjadi di atas kecepatan 30 km/jam, kantung udara harusnya terbuka. Namun dalam video, terlihat bahwa tak ada kantung udara yang mengembang.
Setya Novanto disebut terluka dalam kecelakaan itu dan langsung dilarikan ke RS Medika Permata Hijau. Padahal, mobil yang ditumpanginya tidak mengalami kerusakan parah. Hanya penyok di bagian depan, bahkan kaca mobil pun tidak ada yang pecah.
Pada saat melakukan pemeriksaan terhadap kecelakaan Setnov, pihal kepolisian mendapat telphon dari Pengacaranya, Fredrich Yunadi supaya jangan memberikan informasi kepada pihak manapun terutama wartawan.
Sedangkan yang menyetir pada saat itu bukan supir pribadi Setnov melainkan wartawan Metrotv, dan yang terluka hanya Setnov seorang sedang supir tidak terluka.
Pengacara Fredrich Yunadi mengatakan, mobil Ketua DPR RI itu mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke Metro TV.
Sedangkan Wasekjen Golkar, Sarmuji, saat dikonfirmasi, Kamis (16/11) menyebut Novanto sedianya akan menggelar pertemuan dengan DPD 1 di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat. Pertemuan membahas konsolidasi partai, pasalnya Novanto akan menemui KPK malam ini.
Hingga saat ini belum diketahui kebenaran yang asli.
Namun yang menjadi “Tanda Tanya Besar “ masyarakat adalah setiap Setnov ditetapkan menjadi tersanga dalam kasus e- KTP selalu saja mengalami kecelakaan dan mungkir dari panggilan KPK