Bangun Kapal Perang, Jepang dan Indonesia Berencana Siap Kerjasama
Tanggal: 12 Jan 2025 20:09 wib.
Tampang.com | Jepang dan Indonesia semakin mendekati kesepakatan penting untuk bekerja sama dalam pengembangan kapal perang bagi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Rencana ini diharapkan memperkuat pertahanan maritim Indonesia dan memperluas kerja sama keamanan Jepang di kawasan Asia Tenggara.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Jakarta pada Sabtu (11/1/2024). Pertemuan ini akan menjadi momentum penting untuk membahas detail rencana kerja sama strategis tersebut.
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya Jepang untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara melalui diplomasi pertahanan. Dengan meningkatnya ketegangan di kawasan Indo-Pasifik, Tokyo melihat pentingnya mempererat hubungan dengan negara-negara mitra, termasuk Indonesia, yang memiliki posisi strategis sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
“Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pengembangan kapal perang, tetapi juga mencakup transfer teknologi, pelatihan sumber daya manusia, dan penguatan kemampuan operasional TNI AL,” ujar Hiroshi Yamamoto, juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang, dalam konferensi pers di Tokyo.
Bagi Indonesia, kerja sama ini menjadi langkah penting untuk memperkuat kekuatan maritim nasional, khususnya dalam menjaga kedaulatan di perairan Nusantara. Menteri Pertahanan Indonesia menyatakan bahwa pengembangan kapal perang bersama ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.
Salah satu poin utama dalam rencana kerja sama ini adalah pembuatan kapal perang berteknologi canggih yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional TNI AL. Kapal tersebut direncanakan memiliki kemampuan serbaguna, seperti patroli, pengawalan, hingga operasi penyelamatan.
Pembangunan kapal perang ini juga akan melibatkan perusahaan galangan kapal dari kedua negara. Di Indonesia, PT PAL Indonesia disebut-sebut akan menjadi mitra utama dalam proyek ini, sementara Jepang akan mengandalkan perusahaan galangan kapal Mitsubishi Heavy Industries.
“Kami ingin memastikan bahwa proyek ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi melalui transfer teknologi dan penciptaan lapangan kerja di sektor industri pertahanan,” kata Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Kerja sama ini mendapat dukungan luas dari negara-negara tetangga, yang melihatnya sebagai langkah positif untuk memperkuat stabilitas regional. Namun, tantangan tetap ada, termasuk kebutuhan untuk menyelaraskan standar teknologi dan prosedur operasional antara kedua negara.
Selain itu, aspek pendanaan menjadi perhatian utama. Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi besar, sehingga kedua negara harus menyusun skema pembiayaan yang saling menguntungkan.
Pertemuan antara Shigeru Ishiba dan Presiden Prabowo Subianto di Jakarta diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan final terkait proyek ini. Para pengamat menyebut bahwa ini adalah langkah bersejarah dalam hubungan bilateral kedua negara.
“Proyek kapal perang ini akan menjadi simbol kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia. Ini juga menunjukkan komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik,” ujar Dr. Andi Widjajanto, pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia.
Kerja sama Jepang dan Indonesia dalam pengembangan kapal perang merupakan langkah besar dalam memperkuat pertahanan maritim Indonesia sekaligus mempererat hubungan kedua negara. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan penuh dari kedua pihak, proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keamanan kawasan dan penguatan kemampuan militer Indonesia di masa depan.
"Bersama Jepang, Indonesia siap melangkah ke era baru dalam modernisasi pertahanan!"