Sumber foto: Google

Bahlil Curhat Penyebab Investor Banyak yang Lari Karena Hal ini!

Tanggal: 21 Des 2024 12:36 wib.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan sektor hulu migas masih seret investasi hingga akhir 2024. Tantangan yang dialami oleh investor salah satunya terkait Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibebankan kepada investor saat baru bereksplorasi. Hal ini menjadi salah satu penyebab utama yang membuat investor enggan untuk menanamkan modalnya dalam sektor hulu migas di Indonesia.

Menurut Bahlil Lahadalia, kebijakan PPN yang diberlakukan kepada para investor saat berada pada tahap eksplorasi merupakan hambatan utama dalam penarikan investasi di sektor hulu migas. PPN ini secara tidak langsung membebani perusahaan dan menimbulkan ketidakpastian hukum terkait pengembalian PPN jika nantinya terjadi penemuan cadangan minyak atau gas bumi.

Terkait hal ini, Bahlil juga menyoroti masalah birokrasi yang cukup rumit dan kompleks di dalam mengurus perizinan usaha di sektor hulu migas. Pihaknya menyadari bahwa proses perizinan yang rumit menjadi faktor lain yang cukup signifikan dalam menurunkan minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini. 

Di samping itu, Bahlil juga menyebutkan bahwa regulasi yang tidak menentu juga turut berkontribusi dalam menurunkan minat investor. Perubahan-perubahan kebijakan yang terlalu cepat dan tanpa kajian yang matang dapat memunculkan ketidakpastian dalam melanjutkan investasi di sektor hulu migas. Hal ini membuat investor merasa risiko yang terlalu besar untuk terus berinvestasi di Indonesia.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, investasi di sektor hulu migas Indonesia terus mengalami penurunan mencapai 40% pada tahun 2020. Angka tersebut terus merosot dan diprediksi akan berlanjut hingga akhir tahun 2024 jika tidak ada upaya konkret untuk merubah iklim investasi di sektor hulu migas.

Untuk itu, pemerintah berkomitmen untuk melakukan perbaikan di sektor hulu migas, termasuk dalam memberikan insentif dan kemudahan investasi. Bahlil menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk menyederhanakan regulasi, mempercepat proses perizinan, dan memberikan kepastian hukum kepada investor agar mereka merasa nyaman dalam menanamkan modalnya di sektor ini.

Dengan adanya upaya konkret dari pemerintah untuk merubah iklim investasi di sektor hulu migas, diharapkan dapat meningkatkan kembali minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Kehadiran investor dalam sektor hulu migas sangat vital untuk ketahanan energi Indonesia, serta dapat memberikan dampak positif dalam penguatan ekonomi negara.

Demikianlah paparan mengenai curhat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengenai alasan sektor hulu migas masih seret investasi hingga akhir 2024. Tantangan yang dihadapi oleh investor, salah satunya terkait PPN yang dibebankan kepada investor saat baru bereksplorasi, menjadi fokus utama perbaikan dalam meraih iklim investasi yang kondusif di sektor ini.

Diharapkan dengan adanya pembenahan kebijakan dan peraturan, serta peningkatan insentif dan kemudahan investasi, sektor hulu migas Indonesia dapat kembali menjadi daya tarik bagi investor dalam menanamkan modalnya untuk pengembangan energi di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved