Apa Maksud Kata "Planga Plongo" yang Dimaksud Fadli Zon dan Fahri Hamzah?

Tanggal: 2 Apr 2018 13:42 wib.
Suasana politik di Indonesia menjelang pilkada 2018 dan pilpres 2019 kian memanas. Hal ini dapat dilihat dari berbagai serangan demi serangan di media sosial antar lawan partai politik di tanah air yang makin marak.  Baik yang berasal dari kubu pemerintah maupun dari kubu yang selalu kontra dengan pemerintahan era Jokowi.

Sudah bukan rahasia lagi nama Fadli  Zon, Fahri Hamzah, Prabowo bahkan Amien Rais dan yang lainnya selalu mengkritisi pemerintahan Jokowi dengan sindiran-sindiran pedas. Seperti sebelumnya Amien Rais menuding pembagian sertifikat tanah yang dilakukan Jokowi merupakan pengibulan, kini Fadli Zon kembali memposting sebuah cuitan yang mengundang kontroversi.

Beberapa waktu lalu seperti yang diberitakan, Fadli Zon menulis sebuah postingan di akun twitter miliknya. "Kalau ingin bangkit dan jaya, RI butuh pemimpin seperti Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, enggak banyak ngutang, enggak planga plongo," tulis Fadli di akun twitter milik pribadinya. Sontak cuitan tersebut menimbulkan berbagai reaksi.

 Yang paling banyak disoroti oleh media adalah kata “planga plongo” yang ditulis Fadli menimbulkan kontroversi. Sekalipun dia belum menunjuk secara spesifik siapa yang dimaksudnya dari kata tersebut, namun bisa ditafsir bahwa sudah jelas itu mengarah pada era pemerintahan Jokowi yang dianggapnya tidak mampu memimpin Indonesia hingga banyak utang negara. Kemudian di cuitan Fadli Zon itu juga menunjukkan bahwa tipe pemimpin  seperti Putin merupakan tipe pemimpin yang dianggapnya cocok di Indonesia.

Merespon cuitan tersebut yang sedang memanas di media, Fahri Hamzah juga tidak mau ketinggalan. Fahri menanggapi dengan beberapa cuitan juga di akun twitter milik pribadinya.

“Lagi pula itu kan Gak menyerang pribadi. Sifatnya umum. Kalau saya, saya tidak setuju #Putinisme juga Tidak setuju #PlangaPlongo sebab keduanya ekstrem dan berbahaya. Demokrasi itu pemimpinnya #Normal” tulis Fahri.

Dia mengatakan mengatakan bahwa dirinya juga tidak setuju dengan kepemimpinan Putin dan juga tidak setuju dengan planga plongo.

"Keduanya ekstrem dan berbahaya, demokrasi itu pemimpinnya normal," katanya.

“Saya juga Gak suka gara2 Jokowi nampak terlalu lemah lalu kita ingin kembali dipimpin tangan besi. Pasti kita Gak mau kembali ke masa lalu. Kita ingin pemimpin yang dicintai. Yang menciptakan musim yang romantis bagi pikiran dan khayalan.” tulis Fahri di akun twitternya.

Fachri mengatakan dia tidak dengan Jokowi karena terlihat terlalu lemah dalam memimpin.

“Saya juga Gak suka gara2 Jokowi nampak terlalu lemah lalu kita ingin kembali dipimpin tangan besi. Pasti kita Gak mau kembali ke masa lalu. Kita ingin pemimpin yang dicintai. Yang menciptakan musim yang romantis bagi pikiran dan khayalan” cuitan Fahri di twitter..



Saya juga Gak suka gara2 Jokowi nampak terlalu lemah lalu kita ingin kembali dipimpin tangan besi. Pasti kita Gak mau kembali ke masa lalu. Kita ingin pemimpin yang dicintai. Yang menciptakan musim yang romantis bagi pikiran dan khayalan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved