Anies Tidak Mau Disebut Turun Kelas Kalau Ikut Pilkada, Semua Kembali ke Semula
Tanggal: 14 Mei 2024 09:22 wib.
Eks kandidat Pilpres 2024, Anies Baswedan, dengan hati-hati menyatakan ketidakpastiannya dalam mengumumkan pencalonan dirinya pada Pilkada Jakarta 2024. Ia enggan mengambil langkah tersebut karena tak ingin dianggap turun kelas setelah bersaing di tingkat nasional.
Baginya, setelah pertarungan pilpres usai, semua pihak harus kembali ke posisi awal masing-masing.
"Bila kompetisi pilpres itu dianalogikan seperti level maka level di sebuah negara tidak ada yang lebih tinggi lagi. Pertanyaannya, apakah yang dikerjakan sesudah itu harus diartikan lebih rendah? Sebelumnya, juga lebih rendah. Ada pilkada gubernur, menteri, kemudian ikut kompetisi yang diasumsikan naik," ujar Anies, dikutip dari YouTube Bambang Widjojanto, Minggu (12/5/2024).
“Jadi menurut saya, kita harus berhati-hati. Kalau nggak nanti ada seseorang ikut kompetisi, habis itu tidak punya posisi karena segalanya dianggap lebih rendah,” kata Anies.
Eks menteri pendidikan itu lantas mencontohkan persamaan lain yakni dengan pesepak bola Prancis, Kylian Mbappe.
Menurut Anies, Mbappe yang sudah ikut Piala Dunia tidak turun kasta saat main di Liga Eropa.
“Tapi apakah kemudian dia sebagai pemain tidak boleh atau turun kelas kalau ikut dalam kompetisi (Piala Eropa),” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa langkah politik yang akan diambilnya selanjutnya pasti akan menurun dari level pilpres, mulai dari kembali ke dunia pendidikan, mengajar, berpartisipasi dalam Pilkada Jakarta, hingga tugas-tugas di luar negeri. Bagi Anies, setiap opsi yang dipilih pasti akan dianggap lebih rendah dari pilpres.
"Opsi apapun yang ada, pasti akan dianggap lebih rendah dari pilpres. Jadi, menurut saya tidak tepat bila menggunakan perspektif turun atau naik," jawab Anies Baswedan menanggapi pembicaraan dengan Bambang Widjojanto.
Menurut Anies, menggunakan perspektif kenaikan atau penurunan kelas dalam konteks politik tidaklah tepat. Namun, ia tetap enggan mengumumkan pilihannya terkait Pilkada Jakarta 2024.
Sebelumnya, Anies telah mengakui bahwa belum ada pembicaraan mendalam terkait kemungkinan partisipasinya dalam Pilkada Jakarta 2024 dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Selain itu, baik Anies maupun NasDem juga belum menemukan kesepakatan terkait rekan koalisi dalam kontestasi tersebut.
"Pertemuan ada tapi belum ada pembicaraan lebih jauh memang sudah diungkapkan makanya kita lihat kan untuk itu diperlukan beberapa ya, tidak bisa hanya satu (partai)," kata Anies di kediamannya, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).
Anies Baswedan menegaskan bahwa pertemuan sudah dilakukan, namun masih belum sampai pada pembicaraan yang lebih konkret. Hal ini sudah disampaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa waktu dan pertimbangan sebelum keputusan akhir diambil. Pembicaraan ini menjadi penting sebelum langkah selanjutnya diambil.
Anies Baswedan tampaknya mempertimbangkan dengan matang langkah politiknya setelah menjadi kontestan dalam pilpres. Meskipun ia belum memutuskan untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024, namun partisipasinya dalam pertemuan dan pembicaraan dengan para pemangku kepentingan politik menunjukkan bahwa ia serius dalam mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya dalam kariernya. Kehati-hatian Anies Baswedan dapat diartikan sebagai sikap yang bijaksana dalam mengambil langkah politiknya ke depan.
Anies Baswedan melalui proses pertimbangan yang matang sebelum memutuskan partisipasinya dalam Pilkada Jakarta 2024. Dalam proses ini, kesepakatan dan pertimbangan yang matang perlu diperoleh sebelum keputusan akhir diambil. Kedewasaan politik Anies Baswedan dalam mempertimbangkan partisipasinya dalam Pilkada Jakarta 2024 menunjukkan bahwa ia sebagai seorang politisi memiliki tanggung jawab yang besar dalam menentukan langkah-langkah politiknya ke depan.