Anies Baswedan: Konsistensi di Luar Kabinet
Tanggal: 12 Mei 2024 13:36 wib.
Anies Baswedan mengungkapkan komitmennya untuk tetap berada di luar pemerintahan yang baru, yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dalam kepatuhan terhadap sikap politiknya yang konsisten.
"Pakemnya nih, yang mendapatkan amanah konstitusi dari sebuah proses pilpres itu berada di dalam kabinet. Yang tidak mendapatkan amanah, berada di luar kabinet. Pakem itu saya katakan dari dulu," ujar Anies kepada wartawan di rumah pribadinya, pada Selasa, 7 Mei 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan bahwa dia akan tetap menghormati keputusan politiknya setelah kalah di Pilpres 2024. "Saya merasa pakem itu baiknya dihormati dan saya berencana menghormati pakem itu," ungkap Anies.
Anies mengaku akan tetap mengadvokasi narasi perubahan. Namun, dia belum dapat dengan pasti menyatakan bahwa dirinya enggan untuk bergabung dalam pemerintahan baru sepert halnya Ganjar Pranowo.
Anies menilai sikap Ganjar dalam hal ini karena Ganjar masih merupakan kader PDI Perjuangan. Ganjar juga bukan kader PDIP yang masuk ke dalam kubu Prabowo-Gibran.
"Saya ini bukan berada di parpol. Kalau Pak Ganjar kan ada di parpol. Saya warga negara dan saya selalu mengatakan tetap jalan perubahan. Kalau saya bilang ikut, wong diundang saja tidak. Mau bilang tidak, wong diundang saja belum," katanya.
Ganjar Pranowo telah menegaskan bahwa dia tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada periode 2024-2029. Ganjar menyatakan bahwa dia akan mengawal pemerintahan dengan cara lain.
"Untuk mencintai republik ini, kita akan mengawal dengan cara lain, dan saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini," ujar Ganjar dalam acara halal bi halal TPN Ganjar-Mahfud di Jakarta, pada Senin, 6 Mei 2024. Meskipun demikian, Ganjar juga menyatakan bahwa dia sangat menghormati pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia berjanji akan senantiasa melakukan kontrol terhadap pemerintahan.
"Politiknya ada, cara berpolitik yang benar tidak harus dengan cara keras dan semua sama-sama terhormat tidak perlu saling mencibir," ujar dia.
Anies Baswedan, sejak kekalahan dalam Pilpres 2024, terus menegaskan posisinya yang tetap berada di luar pemerintahan yang baru. Dengan komitmen ini, Anies ingin menunjukkan konsistensi terhadap sikap politiknya.
Sejak dini, Anies telah menegaskan prinsipnya bahwa mereka yang mendapatkan amanah dari proses pemilihan umum berada di dalam kabinet, sementara mereka yang tidak mendapatkan amanah berada di luar kabinet. Prinsip ini diyakininya sebagai fondasi yang harus dipegang teguh dalam menyikapi kekalahan dalam proses pemilihan umum.
Anies juga menekankan bahwa dia akan terus menghormati keputusannya untuk berada di luar kabinet, meskipun hal ini mungkin berarti menempuh jalur yang lebih sulit dalam mengadvokasi narasi perubahan yang diusungnya. Meskipun demikian, dia menyatakan bahwa kepatuhannya terhadap prinsip tersebut akan tetap dijunjung tinggi.
Dalam keterangannya, Anies juga mengungkapkan alasan kenapa dia belum bisa dengan pasti menegaskan sikapnya terkait bergabung dengan pemerintahan baru. Dia menilai bahwa sikap Ganjar Pranowo dalam hal ini dapat dimengerti, mengingat Ganjar adalah kader PDI Perjuangan dan bukan kader PDIP yang masuk ke dalam kubu Prabowo-Gibran. Hal ini dapat menjadi pertimbangan penting dalam membentuk sikap politiknya ke depan.
Jika dibandingkan dengan Ganjar Pranowo yang menyatakan bahwa dia tidak akan bergabung dengan pemerintahan, Anies memilih untuk tidak memberikan jawaban yang pasti terkait hal ini. Dengan alasan bahwa dia bukan berada di partai politik dan bahwa dia selalu menekankan perjuangan untuk menciptakan perubahan, Anies menunjukkan bahwa kehadirannya di pemerintahan baru bukanlah prioritas utama. Meskipun demikian, dia tidak menutup kemungkinan untuk bergabung jika situasi memungkinkan.
Dalam suasana politik yang diwarnai oleh ketegangan dan rivalitas, Anies juga berpesan bahwa cara berpolitik yang benar tidak selalu harus dengan cara keras. Dia menekankan pentingnya saling menghormati dan tidak saling mencibir. Pesan ini dapat dianggap sebagai bentuk pandangan politik yang ingin ditunjukkan Anies dalam menjalani peran politiknya ke depan.
Dengan sikapnya yang konsisten untuk berada di luar pemerintahan, Anies Baswedan ingin menunjukkan bahwa keputusannya tidak semata-mata karena kekalahan dalam Pilpres 2024, tetapi juga merupakan wujud dari komitmen politiknya. Dengan pemikiran ini, Anies juga ingin menunjukkan bahwa keberadaannya di luar kabinet dapat menjadi wadah untuk terus menggaungkan narasi perubahan yang menjadi fokus utama dalam perjalanannya di dunia politik.
Dengan demikian, sikap politik Anies Baswedan yang konsisten untuk tetap berada di luar kabinet dapat disimpulkan sebagai ekspresi dari prinsip kepatuhannya terhadap pakem yang diyakininya sebagai dasar moral dalam menyikapi kekalahan dalam proses pemilihan umum. Dengan pesan-pesan yang diungkapkan, Anies juga ingin menegaskan bahwa politik yang benar adalah yang dijalani dengan sikap hormat dan tidak saling mencibir, sebagai langkah menuju arah politik yang lebih dewasa.
Dengan demikian, sikap konsisten Anies Baswedan untuk berada di luar kabinet bukanlah sekadar ekpresi kekalahan, tetapi juga merupakan pesan dan tindakan dalam menghadapi keputusan politik penting. Dengan keputusan ini, Anies ingin menegaskan bahwa politik juga harus dijalani dengan sikap hormat dan kesantunan, sebagai bentuk komitmen terhadap kesinambungan dari perjuangan perubahan yang digaungkannya.