Anggota DPR Oleh Soleh Desak TNI Investigasi Insiden Ledakan Amunisi di Garut
Tanggal: 13 Mei 2025 22:16 wib.
Tampang.com | Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh, mendesak agar TNI segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ledakan pemusnahan amunisi kadaluarsa yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ledakan tersebut menyebabkan 13 orang, termasuk 4 prajurit TNI, meninggal dunia.
TNI Diminta Transparan dalam Investigasi
"Tentu ini harus dilakukan investigasi secara menyeluruh agar terang benderang dan apa yang menjadi penyebab terjadinya korban jiwa, serta siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu," kata Oleh Soleh dalam keterangannya di Jakarta, Senin. Dia menegaskan pentingnya kejelasan dalam insiden ini, mengingat jumlah korban yang cukup banyak.
Oleh juga mengingatkan bahwa nyawa manusia tidak bisa dianggap enteng. "Korbannya tidak sedikit. Harga nyawa jangan dianggap murah dan enteng. Semoga investigasi yang dilalukan bisa menjadikan masalah ini terang benderang," ujar dia.
Komisi I DPR Akan Panggil Panglima TNI dan KSAD
Oleh Soleh menambahkan bahwa Komisi I DPR RI berencana untuk memanggil Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk meminta penjelasan lengkap mengenai tragedi ledakan tersebut. Sembari memberikan waktu kepada TNI untuk melakukan investigasi, ia berharap dapat mengetahui apakah pemusnahan amunisi telah dilakukan sesuai dengan prosedur standar operasi (SOP) atau ada kelalaian yang dilakukan oleh oknum TNI.
"Apakah sudah dilakukan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan atau ada kelalaian yang dilakukan oknum TNI dalam pemusnahan?" ujar legislator asal Dapil Jawa Barat XI itu.
Perlu Investigasi Mendalam Mengenai Penyebab Ledakan
Meskipun ia menyadari bahwa sulit untuk menduga penyebab jatuhnya korban jiwa, Oleh menilai bahwa masuknya warga ke lokasi peledakan, yang seharusnya berbahaya, adalah suatu hal yang perlu diinvestigasi lebih lanjut. "Ini yang kami tidak bisa menduga-duga. Maka harus dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab meninggalnya warga sipil dan anggota TNI," ujar Oleh.
Dia juga mengingatkan bahwa TNI seharusnya belajar dari kejadian serupa yang pernah terjadi di Cilandak, Jakarta Selatan, pada tahun 1980-an.
Duka Mendalam untuk Korban Ledakan
Sebagai bentuk kepedulian, Oleh Soleh juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya belasan orang, baik dari masyarakat sipil maupun TNI, dalam insiden ledakan amunisi kadaluarsa yang terjadi pada Senin. "Semoga korban yang meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, TNI mengonfirmasi bahwa 13 orang, termasuk 4 prajurit TNI, meninggal dunia akibat ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut. Seluruh korban yang meninggal di tempat telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk proses autopsi dan pemulasaraan jenazah. Bahan peledak yang dimusnahkan merupakan milik TNI Angkatan Darat, tepatnya dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).