Anggaran Jember Fashion Carnaval Naik Jadi Rp 1,9 Miliar, DPRD Pertanyakan Prioritas Pemkab
Tanggal: 18 Apr 2025 18:16 wib.
Tampang.com | Pemerintah Kabupaten Jember menaikkan alokasi anggaran untuk JFC dari yang semula Rp 1,5 miliar menjadi Rp 1,9 miliar. Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jember, Bambang Rudianto, menjelaskan bahwa penambahan ini berasal dari hasil efisiensi internal yang dilakukan pemda.
“Tambahan Rp 400 juta ini dialokasikan karena JFC adalah salah satu event unggulan yang memiliki efek berantai besar bagi perekonomian lokal,” ujarnya, Kamis (17/4/2025).
JFC, Simbol Internasional Jember
Bambang menegaskan bahwa JFC bukan hanya festival lokal, tapi telah menjadi ikon Jember di mata nasional dan internasional. Dukungan terhadap JFC juga datang dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata hingga negara seperti Jepang.
“JFC berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan, mendongkrak omzet UMKM, dan meningkatkan okupansi hotel. Jadi ini investasi strategis untuk ekonomi daerah,” tambahnya.
Legislator Kaget, Pertanyakan Pengurangan Event Lain
Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, mengaku kaget dengan penambahan anggaran tersebut. Ia menilai keputusan ini kurang bijak, mengingat banyak event lain yang bernilai budaya tinggi justru dipangkas atau bahkan dihilangkan.
“Kenapa bisa ada tambahan Rp 400 juta untuk satu acara, padahal program lain yang punya nilai sejarah dan dampak ekonomi juga malah dipotong?” kata Candra.
Perlu Skala Prioritas dalam Kalender Event
Candra mendesak agar ke depan Disparbud memiliki skala prioritas yang jelas dalam menyusun kalender event budaya. Ia mengingatkan agar penambahan anggaran pada satu event tidak dilakukan dengan mengorbankan program-program penting lainnya.
“Kalau memang ingin mendorong pariwisata, semua event harus diberi ruang yang adil sesuai dengan potensinya,” tegasnya.
Harapan Jadi Ajang Diplomasi Budaya
Meski menyayangkan mekanisme penambahan anggaran, Candra tetap berharap JFC bisa menjadi momen strategis untuk diplomasi budaya dan promosi ekonomi Jember. Ia juga menyoroti kehadiran tamu-tamu dari luar negeri sebagai peluang memperluas jaringan promosi daerah.
“JFC bisa menjadi ajang diplomasi budaya yang membawa dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat Jember, asalkan dikelola secara profesional dan transparan,” pungkasnya.