Analisis Politik: Tantangan Berat Ketua Umum PPP Baru
Tanggal: 1 Jun 2025 10:20 wib.
Jakarta, Tampang.com – Kursi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tampaknya tidak menarik bagi semua figur, terutama setelah partai berlambang Ka'bah ini gagal lolos ke parlemen. Pengamat Politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai bahwa tugas berat mengembalikan PPP ke DPR menjadi alasan utama mengapa posisi ini kurang diminati. Pandangan Adi ini muncul merespons sikap mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang mengaku tak tertarik menjadi calon ketua umum PPP, meskipun nama mereka masuk bursa.
"(Ada) faktor PPP yang tak lolos parlemen. Tak mudah bagi ketum PPP untuk kembali bawa PPP lolos parlemen (pada Pemilu) di 2029 nanti," kata Adi kepada Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).
Adi tidak memungkiri, membawa PPP kembali lolos ke Senayan membutuhkan perjuangan yang sangat besar. Semua beban ini akan berada di pundak ketua umum baru, meliputi kerja keras membangun branding partai, mengoptimalkan kerja struktur, mempererat soliditas kader PPP, dan berbagai upaya lainnya. "Plus di tengah pemilih yang kian pragmatis, tentu butuh logistik yang berlimpah," ucapnya.
Di sisi lain, menurut Adi, penolakan Dudung dan Gus Ipul juga disebabkan oleh keinginan mereka untuk fokus membantu Presiden Prabowo Subianto di pemerintahan. Seperti diketahui, Saifullah Yusuf saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial, sedangkan Dudung Abdurachman merupakan Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Pertahanan Nasional. "Mereka ingin fokus membantu Presiden Prabowo mengakselerasi semua visi misi politik Prabowo yang populis prorakyat. Itu alasan utamanya. Karena apapun, nama-nama yang disebut PPP itu hari ini adalah pembantu Presiden," jelas Adi.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy, mengungkap sejumlah nama dari eksternal yang masuk bursa calon ketua umum PPP. Selain Dudung dan Saifullah, ada pula Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang masuk bursa. Namun, satu per satu nama yang disebut Rommy itu menyatakan penolakannya untuk menjadi orang nomor satu di PPP.
Dudung Abdurachman menyatakan tak berminat menjadi ketua umum PPP dan bahkan mengaku tak tahu jika namanya masuk bursa calon ketua umum partai berlambang Ka'bah itu. "Waduh saya enggak tahu, itu yang bilang siapa? Oh Pak Rommy, saya tidak (berminat)," ujar mantan KSAD itu. Penolakan serupa juga datang dari Mensos Saifullah Yusuf yang merasa tidak sanggup memikul tanggung jawab besar sebagai ketua umum PPP. "Pertanggungjawabannya banyak. Oleh karena itu, saya enggak sanggup," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/5/2025).