Alasan RI Mau Gabung BRICS: Bukan Berarti Ikut Kubu Tertentu
Tanggal: 27 Okt 2024 15:13 wib.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono mengungkapkan alasan penting mengapa Indonesia berkeinginan untuk bergabung menjadi anggota BRICS. Hal ini disampaikan dalam pertemuan KTT BRICS Plus yang berlangsung di Kazan, Rusia, pada Kamis (24/10/2024).
Dalam penjelasannya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan bahwa politik luar negeri Indonesia didasarkan pada nilai bebas aktif. Selaras dengan arahan yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Indonesia menginginkan menjalin hubungan baik dengan semua negara di seluruh dunia.
"[Partisipasi Indonesia dalam BRICS] Bukan berarti kita bergabung ke dalam salah satu kubu tertentu, melainkan kita ingin aktif terlibat di semua forum," ujar Menlu Sugiono seperti yang dikutip dalam keterangan persnya, pada Jumat (25/10/2024).
Indonesia melihat bahwa BRICS dapat berfungsi sebagai medium untuk mempererat kerja sama antarnegara-negara berkembang atau Global South.
"Kami melihat BRICS dapat menjadi platform yang sesuai untuk membahas serta memajukan kepentingan bersama Global South," tegasnya.
Untuk itu, Sugiono merumuskan beberapa langkah konkret yang perlu diambil untuk memperkuat kerja sama antara BRICS dan Global South. Pertama, adalah dengan menegakkan hak atas pembangunan berkelanjutan, di mana negara-negara berkembang membutuhkan kelonggaran dalam pengaturan kebijakan, sementara negara maju harus memenuhi komitmen mereka.
Selanjutnya, mendukung reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif, representatif, dan sesuai dengan realitas saat ini. Institusi internasional perlu diperkuat serta memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan mandatnya.
Sebagai informasi, BRICS merupakan kelompok informal yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelompok ini pertama kali diinisiasi pada tahun 2006 dengan tujuan membahas isu-isu global terkini. Pada tahun 2023, keanggotaan BRICS memperluas dengan bergabungnya Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab.
Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS memiliki dampak yang signifikan, terutama dalam memperkuat hubungan serta kerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya. Selain itu, hal ini juga menjadi wujud nyata dari komitmen Indonesia dalam menjalankan politik luar negeri yang didasarkan pada nilai bebas aktif, yaitu menjalin hubungan baik dengan semua negara tanpa terikat pada kubu tertentu.
Indonesia percaya bahwa keberadaan dalam BRICS tidak hanya memberikan manfaat bagi negara itu sendiri, tetapi juga memberikan dorongan bagi kerja sama antarnegara-negara berkembang dalam mencari solusi atas permasalahan global yang dihadapi saat ini. Dengan bergabungnya Indonesia, diharapkan BRICS dapat menjadi wadah yang semakin kuat untuk menghasilkan kontribusi yang lebih nyata bagi pembangunan berkelanjutan serta penyelesaian isu-isu global lainnya.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, serta kekayaan budaya yang beragam. Kehadiran Indonesia dalam BRICS diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya antarnegara-negara anggota BRICS.
Oleh karena itu, langkah-langkah konkret yang diusulkan oleh Indonesia dalam memperkuat kerja sama BRICS dan Global South merupakan bagian dari upaya nyata untuk membangun hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan dalam skala global.