Aksi Damai dan Gawai Dayak Berlangsung Aman dan Kondusif
Tanggal: 21 Mei 2017 06:55 wib.
Tampang.com. Pontianak- Aksi damai bela ulama yang terjadi kemarin menuntut Polda Kalbar menindaklanjuti laporan terkait pernyataan gubernur Kalbar, Cornelis yang sedang viral di media sosial serta meminta pihak polda mengamankan apabila ada ulama yang datang ke wilayah Kalbar. Di tempat terpisah dalam hari yang sama, berlangsung pawai Gawai Dayak yang dibuka pada tanggal 20 Mei sampai 27 ke depan. Rangkaian kegiatan Gawai Dayak ini diperingati setiap tahun dengan memakai busana adat dayak lengkap dengan persenjataannya dan sudah berlangsung selama 32 tahun.
Polda Kalbar memastikan bahwa tidak terjadi gesekan apapun antara peserta aksi damai dengan para pserta pawai Gawai Dayak ini. Hal ini karena pihak polisi sudah memisahkan rute dan lokasi masing-masing acara. Aksi damai berlangsung di jalan Ahmad Yani, berjalan dari masjid Mujahidin menuju ke Polda, sementara pawai Gawai Dayak berlangsung di Rumah Radakng yang jaraknya sekitar 2 km dari aksi damai bela ulama.
Sempat terjadi insiden saat pawai Gawai dayak ini sampai di pusat kota dengan adanya sejumlah orang yang berpakaian adat dayak berlarian. Insiden terjadi di sekitar Pasar Flamboyan karena kelompok pawai Gawai dayak ini mengira ada penghadangan massa. Namun itu semua terjadi karena salah persepsi saja. Petugas mengalihkan jalur pawai supaya cepat sampai ke rumah Radakng, dikira pengalihan ini karena ada massa yang menghadang padahal pengalihan dilakukan untuk mempersingkat rute pawai Gawai Dayak ini.
Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto mengatakan saat insiden pengalihan rute, massa aksi damai bela ulama sudah berada di Polda Kalbar dan sedang berdialog dengan pihaknya." yang aksi damai lagi di Polda, audiensi tokoh-tokoh ulama dengan kapolda, Intinya menyampaikan aspirasi mengenai laporan video gubernur Kalbar, agar pihak polda menindak lanjutinya" demikian dijelaskan oleh Kepala Sub Bidang Humas Polda Kalbar, AKP Cucu Syaifudin.
Cucu juga menyanyangkan banyaknya berita dan video hoax yang menyebarkan bahwa acara ini menimbulkan ketegangan antara peserta aksi damai dan peserta pawai gawai Dayak. Di video banyak yang menyebarkan berita bahwa banyak yang berlarian serta peserta pawai membawa senjata, "yang berlarian itu penonton pawai karena dibuabarkan petugas, sementara senjata yang dibawa peserta pawai merupakan atirbut dan perlengkapan busana dayak saja" sambung Cucu lagi.
Kapolda Kalbar juga kondisi Pontianak aman terkendali pasca aksi damai bela ulama dan pawai Gawai Dayak ini. Beliau juga senada dengan Cucu, sangat menyayangkan beredarnya broadcast video dan foto-foto hoax yang bertujuan memprovokasi massa.