Ahok Kecewa Anak-anak Pakai Jilbab Tampil di Depannya
Tanggal: 28 Apr 2017 09:21 wib.
Tampang.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kecewa dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta Dien Emmawati.
Kekecewaan itu soal penampilan anak-anak perempuan dari RPTRA Cililitan yang tampil pada acara Rapat Koordinasi Daerah DPPAPP DKI Jakarta, mengenakan kerudung saat menyanyikan lagu 'Ibu Kita Kartini'.
"Terus terang Bu Dien, saya kecewa anak-anak diseragamkan seperti itu. Bukan kecewa karena jilbabnya, jangan salah paham di luar nih," ucap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Ahok tidak ingin anak-anak memiliki presepsi yang salah dengan penggunaan jilbab. Ia menegaskan jilbab bukan seragam sekolah atau kostum yang wajib digunakan untuk pementasan.
"Kerudung bukan seragam, jadi kalau Anda menyeragamkan itu menghina, menista, menodai menurunkan yang mulia ke bawah, nah ini mesti jelas posisinya," ujar Ahok.
Menurut Ahok, kostum yang tepat untuk menyanyikan lagu ibu kita kartini, anak-anak mengenakan sanggul atau tanpa jilbab. Namun, apabila anak tersebut memang sudah terbiasa mengenakan jilbab, Ahok tidak ingin jilbabnya dilepas saat pementasan.
"Saya tadi lihat, anak-anak nyanyi ibu kita kartini kok nggak pakai sanggul, waktu saya kecil, waktu SD, SMP nyanyi Ibu Kartini itu semua sibuk sanggul anak-anak (perempuan) itu. Betul toh?," kata dia.
Selain itu, Ahok juga tidak ingin ada pihak sekolah yang memaksa siswinya harus berjilbab. Ia khawatir jika jilbab diwajibkan di sekolah-sekolah, anak-anak menganggapnya hanya sebuah simbol.
"Ibu Dien tolong, saya tidak mau anak-anak mengenal kerudung sebagai seragam atau kostum untuk pementasan, nggak boleh," katanya.
"Jadi kalau anak itu tidak mau pakai sanggul, maunya pakai jilbab ya silakan, tapi jangan anak nggak pakai jilbab anda paksa pakai kerudung biar kelihatan bagus. Ini Indonesia kok ada yang kerudung ada yang nggak, emang kenapa sih, ini Indonesia," lanjut Ahok.
Selanjutnya, dia tidak masalah apabila pernyataannya tersebut akan ada pihak yang mempermasalahkan. Sebab, ia mengaku sudah terbiasa dilaporkan dan sudah terlatih, mengingat sudah 21 kali menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
"Orang-orang bilang jangan ngomong agama nanti kamu dilaporin lagi, udah terlatih saya 21 kali disidang. Saya juga sudah muak juga dengan kemunafikan-kemunafikan seperti ini," kata Ahok.