Aduh, Kongres AS Berani Ceramahi Indonesia mengenai LGBT!

Tanggal: 1 Jul 2017 07:06 wib.
tampang.com - dunia saat ini semakin terbalik saja. Salah satunya adalah isu mengenai komunitas gay yang di belahan barat sana sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Hal ini tentu berbeda dengan kondisi di timur yang masih sangat menjaga nilai-nilai religiusitas dan norma susila. Terutama Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila, yang jelas-jelas menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang Beradab.

Namun, komunitas Gay sempat mencuat ke permukaan di Indonesia. Dimana beberapa waktu yang lalu aparat kepolisian menangkap 141 orang dalam sebuah penggerebakan di sebuah sauna Atlantis, Kelapa Gading, Jakarta dimana mereka dituduh terlibat pesta seks gay. Sebelumnya, polisi juga menggerebek sebuah hotel di Kota Surabaya atas dugaan terjadi pesta seks gay. Sebanyak 14 orang ditahan dan menjalani tes HIV.

Buntut dari hal tersebut, mereka yang tergabung dalam komunitas Gay "Curhat" ke media Internasional. Seorang relawan di festival film Gay, Adi, 28, sekarang khawatir karena aparat polisi menargetkan komunitas gay. Adi juga mempertimbangkan untuk pindah ke luar negeri.

”Sebelum ini, kami biasa menganggap polisi sebagai jaring pengaman kami ketika ormas atau siapa pun yang mengaku mewakili masyarakat datang untuk menyerang kami,” ujar Adi, yang bekerja di e-commerce, seperti dikutip Reuters, Jumat (30/6/2017). Dia meminta diidentifikasi hanya dengan satu nama demi keselamatannya.

Menanggapi hal tersebut, Kongres Amerika Serikat (AS) berani menyurati pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menceramahi Indonesia mengenai HAM. Menurut Kongres AS, apa yang dialami komunitas gay di Indonesia merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Selain daripada itu, surat tersebut juga menyuarakan keprihatinan atas maraknya radikalisasi yang menargetkan kelompok minoritas.

”Serangan ini merupakan gejala yang tidak menguntungkan dari meningkatnya radikalisasi di Indonesia yang telah menargetkan perempuan, agama dan etnis minoritas, dan yang dapat berdampak negatif terhadap hubungan diplomatik dan investasi asing di negara Anda, jika dibiarkan,” bunyi surat yang ditandatangani oleh 35 anggota Kongres AS.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved