Sumber foto: Google

Absen Pemeriksaan KPK Khofifah Terbang ke China Hadiri Wisuda Putranya

Tanggal: 24 Jun 2025 11:54 wib.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tidak menghadiri panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi dana hibah pada Jumat (20/6/2025). Keterlambatan kehadirannya di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta disebabkan oleh keberangkatan beliau ke China untuk menghadiri wisuda putranya, Jalaluddin Mannagalli Parawansa.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono, mengonfirmasi bahwa Gubernur Khofifah memang telah merencanakan untuk cuti selama tiga hari, terhitung sejak hari Jumat hingga Minggu. “Ibu Gubernur hari ini sampai Minggu cuti untuk menghadiri wisuda putranya di China,” jelas Adhy Karyono pada Jumat siang. Momen wisuda ini tentunya menjadi kebanggaan bagi Khofifah sebagai seorang ibu, dan keberangkatannya untuk menghadiri acara penting ini dapat dipahami.

Gubernur Khofifah sebenarnya dijadwalkan untuk memberikan keterangan di KPK sehubungan dengan penyelidikan yang sedang dilakukan terkait dugaan korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat atau pokmas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jatim untuk tahun anggaran 2019-2022. Kasus ini menarik perhatian publik karena melibatkan sejumlah pejabat dan anggaran yang cukup besar.

Sebelumnya, KPK telah memanggil beberapa pejabat lainnya yang diduga terlibat dalam kasus tersebut, mencoba untuk menggali informasi lebih lanjut tentang aliran dana yang dipertanyakan. Kehadiran Gubernur Khofifah sebagai saksi dinilai penting untuk membantu pemyelidikan dan memahami lebih lanjut tentang mekanisme penyimpangan yang diduga terjadi dalam penanganan dana hibah tersebut. Namun, dengan ketidakhadirannya pada pemanggilan kali ini akibat wisuda putranya, tentu memunculkan tanda tanya di kalangan masyarakat dan pengamat hukum.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa dikenal cukup aktif dalam berbagai kegiatan pemerintahan dan sosial, termasuk kebijakan-kebijakan pro-rakyat selama masa jabatannya. Namun, situasi ini menimbulkan dilema antara kewajiban sebagai pemimpin publik dan tanggung jawab sebagai orang tua. Kehadiran beliau di acara wisuda putranya menunjukkan sisi manusiawi yang sering kali tersembunyi di balik hiruk-pikuk dunia politik.

KPK kini harus menunggu kembalinya Gubernur Khofifah untuk dapat menjalani pemeriksaan lanjutan. Mengingat pentingnya kasus ini, diharapkan setelah cuti selesai, beliau segera dapat memenuhi panggilan dan memberikan keterangan yang dibutuhkan. Dengan keterlibatan lebih lanjut dari Gubernur, diharapkan proses hukum akan berjalan lebih transparan dan akuntabel.

Di sisi lain, keberadaan Khofifah di China juga menyiratkan bahwa meskipun ia sedang terlibat dalam kasus hukum yang cukup serius, ia tetap menjalin hubungan keluarga yang baik, dan hal itu sering kali dianggap sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan seorang pejabat publik. Momen wisuda merupakan saat berbahagia bagi setiap orangtua, sehingga menjadi pilihan untuk tidak hadir dalam pemeriksaan sangat dipahami dalam konteks tersebut.

Sebagai seorang Gubernur, Khofifah Indar Parawansa diharapkan dapat menyikapi situasi ini dengan bijak, menjaga citra baik sebagai pemimpin, serta menyelesaikan isu-isu yang sedang dihadapi demi kepentingan masyarakat Jatim. Ini semua akan menjadi perhatian masyarakat dan menjadi bagian dari perjalanan karier politiknya ke depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved