128 Negera yang Tak Akui Status Yerusalem, Trump Anggap Sebagai Musuh AS

Tanggal: 1 Feb 2018 21:03 wib.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu tepatnya pada 6 Desember 2017 keputusan Donald Trump menggegerkan dunia dengan memindahkan kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem yang berarti Yerusalem diakui sebagai ibu kota Israel.  Sedangkan Yerusalem telah menjadi sengketa yang tak kunjung selesai hingga hari ini antara Israel dan Palestina.

Menanggapi keputusan sepihak Amerika inilah memicu berbagai bentuk respon dan kecaman dari berbagai negara di dunia termasuk Indonesia yakni banyak negara tidak mengakui Yerusalem sebagai miliki Israel. Sehingga ketika diadakan kongres PBB, sebanyak 128 negara anggota PBB tidak mengakui status Yerusalem tersebut.

Baru-baru ini pidato Donald Trump AS tersebut lagi-lagi membuat banyak orang geleng-geleng kepala. Betapa tidak, dalam pidato pertamanya di depan Kongres, Trump menegaskan bahwa negara yang menentang status Yerusalem sebagai ibu Kota Israel dianggapnya sebagai musuh Amerika Serikat. Karena dianggap telah mengabaikan hak kedaulatan Amerika dalam mengambil keputusan di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Dari 128 negara tersebut Indonesia termasuk di dalamnya.

Tidak hanya itu saja, Trump juga menyinggung bantuan yang diberikan oleh AS kepada negara-negara terkait, dimana karena hal ini Trum mengancam dengan hanya memberi bantuan kepada negara-negara yang berpihak pada Amerika saja.

"Pembayar pajak AS dengan murah hati memberi bantuan miliaran dolar ke negara-negara tersebut setiap tahun. Oleh karena itu, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang yang memastikan bahwa bantuan itu hanya diberikan kepada negara yang melayani kepentingan Amerika dan negara-negara yang menjadi kawan Amerika, bukan negara musuh Amerika," kata Trump dikutip dari laman Aljazeera, Kamis (1/2).

Meskipun demikian, juru bicara Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat enggan memberikan penjelasan mengenai maksud pidato Trump tersebut. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved