Tak Peduli Ditentang Ortu, Gadis 23 Tahun Nekat Menikah dengan Pria 80 Tahun, Pamer Foto di Medsos

Seorang gadis berusia 23 tahun di Hebei, China, telah memutuskan untuk menikahi seorang pria berusia 80 tahun, meskipun dirinya ditentang keras oleh orangtuanya. Bahkan, ia nekat memamerkan foto pernikahannya di media sosial.

Menurut laporan dari eva.vn (23/5/2024), pernikahan yang tidak lazim ini menjadi viral di media sosial setempat. Gadis berusia 23 tahun tersebut bernama Xiao Phuong, sedangkan pria yang dinikahinya adalah Lao Wang yang berusia 80 tahun.

Menghadapi fenomena yang menjadi perbincangan banyak orang, ada banyak tanggapan dari warganet. Meskipun banyak yang bersimpati pada pasangan ini, tidak sedikit pula yang menunjukkan ketidaksenangan terhadap keputusan mereka.

Banyak yang memandang positif bahwa pasangan ini mampu mengatasi rintangan dan penolakan dari keluarga serta pandangan negatif dari masyarakat sekitar.

Awalnya, Xiao Phuong bertemu dengan Lao Wang secara tidak sengaja di sebuah acara pesta. Meskipun terdapat selisih usia yang begitu jauh, keduanya saling tertarik karena memiliki minat yang sama. Akhirnya, cinta pun tumbuh di antara keduanya.

Namun, kisah cinta mereka mendapatkan reaksi penolakan yang keras dari keluarga Xiao Phuong. Orang tua gadis itu terkejut dengan pilihan dan selera anaknya. Mereka tidak bisa memahami bagaimana seorang gadis muda usia 23 tahun bisa mencinta pria yang seharusnya menjadi sebaya dengan kakeknya.

Disamping kekhawatiran akan pandangan negatif dari masyarakat, orang tua Xiao Phuong bahkan sempat mengancam akan memutuskan hubungan darah dengan putrinya atas keputusannya ini. Namun, Xiao Phuong tidak gentar dan bahkan menyatakan bahwa ia tidak akan memedulikan komentar-komentar negatif dari luar sana.

Setelah memikirkan dengan matang, akhirnya Xiao Phuong memutuskan untuk hidup terpisah dari keluarganya.

Fenomena ini menjadi contoh yang menarik bagaimana cinta tidak mengenal batasan usia. Terlepas dari perbedaan usia yang begitu signifikan, kisah cinta ini mengajarkan bahwa keputusan untuk menikah adalah hak individu dan perlu dihargai. Meskipun mendapat penolakan dan hujatan, keputusan ini memperkuat kesadaran bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya sendiri.