Red Flag di Teman Dekat yang Harus Lo Sadari Sejak Awal
Tanggal: 17 Apr 2025 08:47 wib.
Punya teman dekat itu penting. Mereka bisa jadi tempat curhat, tempat berbagi tawa, bahkan jadi support system paling solid saat kamu jatuh. Tapi… gak semua teman yang kelihatan baik itu beneran baik. Ada kalanya, mereka justru jadi sumber energi negatif yang secara perlahan menguras mental kamu—tanpa kamu sadar.
Nah, biar kamu nggak terjebak terlalu jauh dalam hubungan pertemanan yang nggak sehat, yuk kenali beberapa red flag di teman dekat yang harus kamu waspadai sejak awal. Nggak semua red flag langsung kelihatan, tapi kalau kamu cukup peka, kamu bisa menyelamatkan diri lebih cepat.
1. Dia Hanya Ada Saat Butuh, Menghilang Saat Kamu Butuh
Ini red flag yang paling umum tapi sering diabaikan. Kalau temanmu cuma muncul saat dia punya masalah atau butuh bantuan, tapi menghilang saat kamu lagi butuh dukungan—itu tandanya hubungan kalian gak seimbang. Persahabatan seharusnya dua arah, bukan cuma kamu yang selalu jadi penolong.
Mungkin awalnya kamu berpikir, “Nggak apa-apa, namanya juga teman.” Tapi kalau ini terjadi terus-menerus, kamu akan merasa lelah, dimanfaatkan, bahkan kehilangan rasa percaya diri.
2. Dia Sering Merendahkan Kamu, Tapi Dibungkus dengan Candaan
“Halah, kamu kan biasa-biasa aja,”
“Ya ampun, gaya kamu lucu banget, hahaha.”
Kalau ucapan kayak gitu keluar terus dari mulut temanmu, apalagi di depan orang lain, dan kamu nggak nyaman—itu bukan bercanda, itu merendahkan. Candaan yang baik nggak akan bikin kamu merasa kecil atau malu. Jadi, jangan anggap remeh perasaanmu sendiri. Kalau kamu mulai sering kepikiran omongannya sampai terbawa tidur, itu udah jadi red flag besar.
3. Selalu Kompetitif, Bahkan dalam Hal yang Gak Perlu
Teman yang sehat akan mendukungmu untuk berkembang, bukan berlomba dalam segala hal. Tapi kalau temanmu selalu pengen lebih dari kamu—entah itu soal nilai, followers, pacar, atau bahkan gaya berpakaian—lama-lama kamu akan terjebak dalam tekanan yang bikin capek mental.
Sahabat itu saling menguatkan, bukan saling mengalahkan. Kompetisi kecil itu normal, tapi kalau udah terus-terusan dan kamu merasa kayak lagi tanding tiap hari, maybe it’s time to rethink the friendship.
4. Gak Pernah Minta Maaf, Selalu Bikin Kamu Ngerasa Salah
Red flag besar lainnya adalah ketika temanmu selalu benar. Bahkan saat dia jelas-jelas menyakiti kamu, dia akan memutar balik cerita supaya kamulah yang akhirnya minta maaf. Ini dinamakan gaslighting, dan ini sangat merusak secara emosional.
Teman yang baik tahu caranya mengakui kesalahan dan belajar memperbaiki diri. Kalau permintaan maaf nggak pernah keluar dari mulutnya, dan kamu yang selalu merasa bersalah, kamu harus lebih waspada.
5. Dia Gak Suka Kamu Dekat dengan Orang Lain
Teman seperti ini akan membuat kamu merasa “bersalah” kalau kamu punya teman baru. Mereka bisa jadi posesif, mudah cemburu, dan suka menjelek-jelekkan orang lain biar kamu tetap "loyal" sama dia. Ini bukan bentuk sayang—ini bentuk kontrol.
Kalau kamu mulai merasa tertekan karena harus terus “menjaga perasaan” dia, padahal kamu cuma pengin berteman dengan orang lain juga, artinya persahabatan ini mulai beracun.
Apa yang Harus Dilakukan?
Kalau kamu mulai sadar bahwa temanmu punya beberapa red flag kayak di atas, langkah pertama adalah ngobrol baik-baik. Kadang, orang gak sadar bahwa perilaku mereka menyakiti. Tapi kalau kamu sudah mencoba komunikasi dan gak ada perubahan, atau kamu malah diserang balik, itu saatnya kamu ambil jarak.
Menjaga jarak bukan berarti kamu jahat. Justru kamu sedang melindungi dirimu sendiri dari hubungan yang nggak sehat. Kamu berhak punya ruang yang aman untuk tumbuh tanpa dihantui rasa bersalah atau dikontrol.
Persahabatan itu seharusnya jadi tempat paling nyaman, bukan sumber luka yang kamu tahan dalam diam. Jangan abaikan red flag hanya karena kamu takut kehilangan. Karena kadang, kehilangan satu orang bisa menyelamatkan versi terbaik dari dirimu sendiri.