Sumber foto: Reezky Pradata/Shutterstock

Gangguan Kesehatan Mental: Kisah Xiaoyu, Perempuan Asal China yang Terobsesi dengan Pacarnya

Tanggal: 26 Apr 2024 17:05 wib.
Saling bertukar pesan dan telepon antara pasangan merupakan bagian dari rutinitas dan komunikasi yang penting dalam sebuah hubungan. Namun, kisah seorang perempuan muda asal China bernama Xiaoyu memberikan contoh yang cukup ekstrem terkait dengan obsesinya terhadap pacarnya.

Xiaoyu, seorang perempuan berusia 18 tahun, menjalin hubungan dengan seorang pria yang tidak disebutkan namanya. Namun, hubungan tersebut membuat sang pacar merasa ditekan dan dikendalikan oleh Xiaoyu. Dalam artikel yang dilansir oleh South China Morning Post, terungkap bahwa Xiaoyu kerap menuntut sang pacar untuk memberitahu keberadaannya beberapa kali sehari dan meminta balasan pesan setiap waktu siang dan malam.

Obsesi Xiaoyu juga terlihat dari permintaan panggilan video yang dilakukannya meski sedang menjalin komunikasi melalui pesan teks. Bahkan, pada suatu hari, Xiaoyu telah menelepon pacarnya lebih dari 100 kali dalam sehari. Meskipun bingung dan muak dengan perilaku Xiaoyu, sang kekasih tidak memberikan respons yang diharapkan, hal ini membuat Xiaoyu marah dan berujung pada tindakan merusak barang-barang di rumahnya.

Sang kekasih bahkan mengungkapkan bahwa Xiaoyu pernah mengancam untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari balkon rumah akibat merasa diabaikan. Keadaan semakin memburuk sehingga pihak berwajib terlibat untuk membantu mengatasi masalah ini. Polisi yang datang ke rumah Xiaoyu akhirnya membawanya ke rumah sakit karena curiga bahwa masalah yang dihadapinya terkait dengan kesehatan mental.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan medis, Xiaoyu didiagnosis mengalami gangguan kepribadian ambang yang disebut "love brain" oleh dokter Du Na dari The Fourth People's Hospital of Chengdu. Dokter Du Na menjelaskan bahwa kondisi seperti "love brain" seringkali terjadi bersamaan dengan penyakit mental lainnya seperti kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar.

Menurutnya, gangguan mental seperti yang dialami Xiaoyu juga bisa berkaitan dengan masalah hubungan yang tidak sehat dengan orang tua ataupun pengalaman trauma saat kecil. Pasien dengan gejala ekstrem seperti Xiaoyu memerlukan pertolongan medis dan perawatan yang tepat.

Xiaoyu merasakan adanya ketidakberesan dalam diri sendiri bahkan memiliki keinginan untuk menyakiti diri, penting untuk segera mencari bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat serta tenaga kesehatan yang kompeten.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved